Balikpapan, Borneoupdate.com – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan terancam kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pantai wisata hingga Rp 120 juta. Hal itu menyusul rencana Pemerintah Kota Balikpapan menutup objek wisata pantai saat libur bersama 24 – 31 Desember 2020 mendatang.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan, Dortje Marpaung mengakui penutupan objek wisata pantai akan mengakibatkan kehilangan pemasukan daerah. Namun pihak pemerintah tentu harus mempertimbangkan juga aspek keselamatan kesehatan warganya terutama saat kondisi grafik pandemi Covid-19 yang masih berkontraksi naik turun seperti saat ini.
“Kepala DKK tadi kan menyebutkan covid kita saat ini bukan grafiknya menurun tapi meningkat. Bahkan klasternya juga di beberapa sudah naik. Nah saya minta arahan pak walikota bagaimana kondisi pantai. Karena ini kan ditotal 8 hari liburnya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (07/12).
Dari hasil konsultasi tersebut lanjut Dortje arahnya kemungkinan penutupan operasional wisata pantai yang ada di Balikpapan sebagai langkah antisipasi dini penyebaran Covid-19. Karena lokasi itu merupakan destinasi favorit warga untuk menghabiskan masa liburan baik yang berasal dari dalam kota maupun kabupaten kota yang berdekatan dengan Balikpapan.
“Tadi didiskusikan arahnya ke penutupan. Nanti gugus tugas lah yang memutuskan itu kita tunggu surat edarannya. Jadi kalau ditutup bukan hanya manggar tapi juga pantai wisata lainnya. Demi untuk mencegah cepatnya penyebaran covid ini,” jelasnya.
Sementara dari segi pemasukan daerah, menurut Dortje memang dipastikan akan menimbulkan kehilangan PAD bagi pemerintah setempat. Dimana diperkirakan pendapatan daerah dari retribusi pantai selama delapan hari libur bersama bisa mencapai Rp 120 juta. Meskipun begitu, PAD pariwisata di Balikpapan sudah mencapai 140% dari target yang ditetapkan setelah revisi masa pandemi Covid-19.
“Kami sudah 140% dari total target untuk yang di Manggar. Seminggu kurang lebih lah pemasukan dari Pantai Manggar bisa sampai Rp 120-an juta. Saya katakan tidak hilang. Kalau nyawa orang terbantu mungkin lebih dari 120 juta pendapatan kita menurut saya,” tambahnya. (FAD)
















Discussion about this post