Balikpapan, Borneoupdate.com – Satuan tugas percepatan penanganan covid-19 Kota Balikpapan kembali berduka. Seorang dokter atas nama M. Fajar Nur I.G meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan pasa Rabu (16/12) siang. Kabar duka itu diumumkan oleh Ketua Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Rizal Effendi, saat menyampaikan laporan harian di halaman kantor Walikota.
“Innalillahi wainnailaihi rodjiun. Telah meninggal dunia dr. M. Fajar Nur I. G pada pukul 11.45 Wita. Almarhum meninggal karena Corona. Semoga husnul khatimah,” ujarnya kepada wartawan.
Beliau lanjut Rizal, selama ini bekerja di RSPB dan diperbantukan di klinik PLN Wilayah Kaltimra. Karena meninggal dengan status pasien positif Covid-19, dokter ini dimakamkan sesuai dengan protokol Covid di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Km 15.
“Kita tentu berduka atas nama pemerintah kota atas nama tema satgas kita menyampaikan duka yang mendalam satu lagi pejuang covid kita yang gugur,” tuturnya.
Meninggalnya dr. M. Fajar Nur menambah panjang daftar tenaga medis di Balikpapan yang meninggal setelah positif terpapar Covid-19. Sebelumnya pada 19 Agustus 2020 lalu, dr. Sriyono yang menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan penyakit (P2P) DKK Balikpapan juga meninggal dunia. Kemudian Dadang Hari Santoso, Perawat yang bertugas di Instalasi Anestesi RSKD juga meninggal dunia pada 2 September 2020 lalu dan dr. Djailani menyusul pada 29 Oktober 2020 lalu.
Sementara Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan ini adalah catatan yang harus diseriusi oleh pemerintah. Mengingat klaster tenaga kesehatan termasuk berpotensi terus meningkat dari masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Ini catatan yang kita seriusi. Kita sudah usahakan pengetatan protokol kesehatan, work from home, tracing hingga OPD yang ditutup sementara. Itu yang bisa kita lakukan selama ini,” ujarnya.
Rizal menambahkan pihaknya sudah melakukan upaya-upaya pencegahan sesuai standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah. Seperti penyemprotan desinfektan, pemberlakuan sistem kerja dari rumah (WFH) hingga menutup operasional kantor-kantor pemerintah yang ditemukan ada ASN terkonfirmasi positif covid-19 termasuk tenaga medis. (FAD)
















Discussion about this post