Balikpapan, Borneoupdate.com – Kondisi pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia cukup memukul perekonomian di berbagai daerah. Apalagi durasi pandemi Covid-19 diprediksi akan berlangsung dalam jangka waktu hingga 1-2 tahun ke depan sesuai perkiraan ditemukan hingga diproduksinya vaksin.
Hal itu membuat sejumlah pelaku UMKM harus memutar otak agar bisa terus survive di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Meski pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan new normal tetapi kondisi ini merupakan kebiasaan baru sesuai protokol Covid-19 yang berbeda dengan keadaan sebelumnya.
Salah satu pengusaha UMKM yang mencoba terus bertahan di tengah kondisi ini adalah pelaku usaha UMKM Aus Kah yang berlokasi di Jl. Mekar Sari, Gunung Sari, Balikpapan yang dikelola Erwin Ansari. Kondisi wabah corona ini disikapinya dengan memanfaatkan layanan digitalisasi usaha melalui merchant Grab Food. Meski terbilang baru berdiri pada April 2020 lalu, Auskah terbukti mampu bertahan dan terus meningkatkan penjualannya.
“Awalnya belajar dari youtube. Jadi saya belajar meracik beberapa minuman yang lagi hits di Indonesia. Saya coba meraciknya dari awal Mei 2020 menjadi sejumlah produk. Lalu gabung di merchant Grab food di Balikpapan saat dilakukan pengetatan sosial. Cukup bagus sih saat ini penjualan saya meningkat 100%,” tutur Erwin sang owner Aus Kah.
Menurutnya penggunaan aplikasi digital dalam upaya mendongkrak penjualan ini terbukti cukup berhasil. Hal itu terlihat dari volume jumlah pelanggan yang semakin mengenal produk minuman di gerai Auskah dengan pesanan via Grab Food. Bahkan banyak juga pelanggan lama yang beralih untuk memesan via aplikasi karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Dulu belum banyak customer yang tahu Auskah ini. Cuma ngandelin pelanggan yang datang langsung ke gerai. Terus saya gabung dengan Grab Food mulai ada peningkatan penjualan. Apalagi saat itu lagi pengetatan sosial. Kalaupun buka gerai terbatas bisa manfaatkan aplikasi jadi gampang,” lanjutnya.
Erwin juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan aplikasi digital di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Mengingat adanya batasan protokol kesehatan saat bertemunya antara pelanggan dan pembeli membuatnya harus memutar otak agar penjualan tetap bisa berjalan.
“Ketika gabung lewat aplikasi digital pelanggan mulai mengetahui dan makin banyak datang termasuk mereka yang memesan melalui aplikasi. Jadi pelanggan bisa terjangkau tanpa harus datang. Sangat penting sekali mau tidak mau harus transformasi digital,” ujarnya.
Ditanya mengenai target ke depan, Erwin berharap mampu menambah jumlah gerainya yang beroperasi di Balikpapan. Termasuk gencar memperkenalkan gerai Auskah agar semakin dikenal warga kota minyak. “Harapan pasti ingin bertambah lagi di Balikpapan dan pesanan semakin banyak dari sekarang ini,” tuturnya.
Adapun Walikota Balikpapan, Rizal Effendi, sangat mendukung era digitalisasi yang menuntut pelaku usaha berevolusi dalam pengembangan bisnis di sektor UMKM. Apalagi saat ini, kondisi perekonomian cukup terpukul akibat kondisi pandemi Covid-19 yang berakibat menurunnya omzet hingga pengangguran di banyak daerah termasuk di Balikpapan. Belum lagi persoalan kualitas produk UMKM lokal yang masih kalah bersaing dengan UMKM dari daerah lain.
“Di Balikpapan ada 60 ribu lebih UMKM dan itu masih kalah hebat dengan pulau lain. Jadi saya sangat gembira keberadaan digitalisasi ini bukan hanya untuk aspek penjualan. Tapi juga pendampingan dan pelatihan agar kualitas UMKM kita bisa bersaing,” tambahnya. (FAD)
















Discussion about this post