Samarinda, Borneoupdate.com – Pencapaian Pemerintah Kota Samarinda di dalam data Museum Rekor Indonesia (Muri) melalui program Jeng Rinda yang berhasil mengumpulkan minyak goreng bekas pakai atau yang biasa disebut jelantah, dikomentari positif oleh anggota DPRD Samarinda, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun.
Politisi Gerindra ini mengatakan keberhasilan yang diraih Kota Samarinda dengan berhasil mengumpulkan lebih dari 14.000 Kg minyak jelantah dari masyarakat, diharapkan dapat memberikan contoh bagi kota-kota lain di Kaltim.
“Kalau DPRD Samarinda pastinya mensupport dan alhamdulillah (Samarinda) telah mencatat rekor Muri pengumpulan minyak jelantah terbanyak. Ini satu Indonesia loh,” ucap Afif dengan wajah gembira, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin , (11/4/2022).
Andi Muhammad Afif Rayhan Harun mengatakan, prestasi yang dicapai Kota Samarinda patut diapresiasi oleh semua pihak. Dirinya menyebutkan, seandainya minyak goreng sebanyak 14.000 lebih tersebut dibuang ke selokan atau parit, tentunya sangat merusak lingkungan.
Pemkot Samarinda, menurutnya mampu menunjukkan capaian positif karena berhasil membangun jejaring dengan relawan dan para ketua Rukun Tetangga, dalam upaya mengumpulkan minyak jelantah secara gotong-royong.
“Melalui program ini Kota Samarinda mampu dikenal hingga ke seluruh Indonesia. Artinya lumayan lah untuk diimplementasikan pembangunan Kota Samarinda, yang biasanya minyak jelantah dibuang kini dapat dimanfaatkan,” kata Afif.
Apresiasi ditunjukkan Afif yang menilai Pemkot Samarinda memiliki pemikiran yang cemerlang karena limbah minyak goreng ini ternyata masih dapat dijual dengan keuntungan sekitar Rp. 100 juta. Uang ini yang akan digunakan membantu program wisata Bukit Steleng, diharapkan dapat membantu dana pembangunan.
Afif meyakini jika program ini terus berlanjut maka, Kota Samarinda dapat menjadi salah satu kota percontohan bagi kota-kota lain di Kaltim, bahkan seluruh daerah di Indonesia untuk program pemanfaatan hasil limbah minyak jelantah ini.
“Ini bisa dijadikan percontohan untuk daerah-daerah lain. Lalu pembangunan dan program Kota Samarinda semakin membaik, semakin menjadi contoh dan menjadi kota peradaban,” tegasnya.
Program Jeng Rinda ini menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia karena Kota Samarinda berhasil mengumpulkan minyak goreng bekas atau jelantah untuk dimanfaatkan kembali. Jumlah yang terkumpul mencapai lebih dari 14.362 Kg dan jika diuangkan nilainya mencapai Rp 100.0500.000.(YA)
Discussion about this post