Samarinda, Borneoupdate.com- Anggota Komisi I DPRD Samarinda Ahmad Vanandza secara tegas menolak, wacana Pemkot Samarinda membongkar dan memindahkan kuburan muslimin di Jalan KH. Abul Hasan.
“Intinya saya dan keluarga besar yang lahir di Jalan Pulau Kalimantan Samarinda menolak keras pemindahan kuburan itu,” katanya kepada Borneoupdate.com Senin (27/01/2020).
Lebih lanjut, anggota DPRD Samarinda, dapil Samarinda, Sambutan dan Samarinda Kota ini mengatakan, keluarga besarnya mulai dari ayah, nenek dan buyutnya semua dimakamkan di kuburan yang letaknya persis di belakang kampus IAIN Samarinda.
“Karena mulai dua nenek dari abah dan mama dari abah, paman, julak, sepupu dan ponakan serta keluarga besar kami yang warga asli Samarinda, semua dimakamkan disana,” ujarnya lagi
Dia menambahkan, dari hasil konsultasi dengan masyarakat sekitar Samarinda Kota, Samarinda Ilir dan Sambutan menyatakan keberatan atas pemindahan makam. Karena untuk memindahkan satu makam saja perlu waktu lama, terlebih disana (makam Jalan Abul Hasan) sudah padat dan itu tidak akan mungkin dilakukan.
“Kalau bicara mau dijadikan tempat wisata religius, selama ini sudah menjadi tempat wisata relegius dengan kedatangan orang yang ziarah sekaligus sebagai tempat silaturahmi, khususnya masyarakat yang tinggal disekitar perkotaan,” ungkapnya.
DPRD Kota Samarinda, dalam hal ini komisi I belum pernah dilibatkan dalam pembahasan rencana pemindahan makam. Oleh sebab itu, pihaknya akan memanggil seluruh pihak terkait untuk meminta kejelasan tentang persoalan itu.
“Kami ada berdiskusi dengan kawan-kawan di Komisi I, Kami akan panggil semua dinas terkait untuk meperjelas persoalan itu,” tegasnya. (Man/TS1982)
Discussion about this post