Balikpapan, Borneoupdate.com – Anggota DPRD Kota Balikpapan, Iim Rahman, menyebut persoalan stunting masih menjadi isu krusial di kota minyak. Kondisi itu ternyata masih terjadi di daerah yang bakal menjadi penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN) ini. Padahal stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis.
“Saya bilang sebenarnya bukan hanya karena kurang gizi. Banyak ibu hamil adalah orang mampu yang dapat membeli apa saja, tetapi kenyataannya anak-anak mereka tetap terlahir dalam kondisi stunting,” ungkap Iim. Pernyataan ini menggugah kesadaran akan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani masalah kesehatan anak, bukan hanya sekadar memperbaiki asupan gizi.
Iim menegaskan bahwa permasalahan stunting bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan faktor pendidikan, kesadaran akan kesehatan, serta pola asuh yang harus diperbaiki. Dinas Kesehatan pun menerima masukan tersebut dan berkomitmen untuk meningkatkan program sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pemantauan kesehatan ibu hamil.
Dalam kesempatan yang sama, Iim juga menyampaikan bahwa ia kemungkinan besar akan ditempatkan di Komisi IV DPRD, yang membidangi kesehatan dan pendidikan. “Saya berprinsip di mana pun berada, saya harus jadi orang yang berguna bagi orang lain. Jika ditugaskan di Komisi IV, tentu saja saya akan fokus pada komisi ini untuk mengoptimalkan program-program yang ada,” tambahnya.
Dengan adanya perhatian serius dari anggota DPRD seperti Iim, diharapkan penanganan stunting di Balikpapan dapat ditingkatkan. Kerjasama antara Dinas Kesehatan dan DPRD diharapkan mampu melahirkan kebijakan yang lebih strategis dan aplikatif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya bagi generasi mendatang.
Stunting adalah isu yang memerlukan perhatian kolektif. Dinas Kesehatan dan DPRD Balikpapan siap bekerja sama untuk mencapai hasil yang optimal dalam penanganan masalah kesehatan ini. Keterlibatan masyarakat juga sangat penting agar kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan dapat tumbuh dari individu dan keluarga.
“Jadi perlu sekali kolaborasi yang efektif. Harapannya adalah angka stunting di Balikpapan akan menurun dan anak-anak dapat tumbuh dengan optimal. Makanya kami mengajak semua pihak bersinergi untuk anak-anak Balikpapan,” tambah Iim. (Adv/SAN)
Discussion about this post