Samarinda, Borneoupdate.com – Membaca merupakan salah satu kegiatan positif dalam upaya mencegah prilaku negatif. Asalkan memperhatikan jenis buku bacaan. Terutama yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, mental dan keahlian pembacanya. Hal ini yang menjadi perhatian pengelola Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas IIA Samarinda.
“Membaca itu secara tidak langsung bentuk pembinaan. Sekaligus mengolah pikiran warga binaan agar terus positif. Karena narkoba ini kan negatif,” ujar Kepala Lapas, Hidayat kepada wartawan baru-baru ini.
Ia mengatakan status sebagai warga binaan tidak menghilangkan hak mereka untuk belajar. Maka pihak pengelola Lapas wajib memberikan fasilitas demi meningkatkan kemampuan literasi. Salah satunya dengan menyediakan layanan pojok baca digital dan perpustakaan. Program ini sudah berjalan sejak beberapa bulan terakhir.
“Jadi tidak ada alasan berhenti belajar. Biarpun berada di balik jeruji besi. Kan setelahnya akan kembali lagi ke masyarakat. Ini cuma masa pembinaan. Makanya perlu ada kegiatan positif yang nanti bisa diteruskan saat keluar Lapas,” tuturnya lagi.
Menurut Hidayat, dari hasil assessment petugas subsi bimaswat tercatat minat baca warga binaan yang cukup tinggi. Hal itu menjadi dasar utama dalam realisasi program literasi di Lapas. Di mana pihak Lapas menggandeng Perpusda Kaltim untuk menyediakan pojok baca digital dan perpustakaan di Lapas Narkotika Samarinda.
“Ada banyak jenis buku yang tersedia. Mulai dari buku, novel, berita bahkan bacaan yang bersifat hiburan seperti komik tersedia disini. Lalu buku-buku ini secara rutin akan diganti atau diperbaharui setiap satu bulan sekali oleh pihak Perpusda Kaltim,” tambahnya. (ADV/ SAN)
Discussion about this post