Balikpapan, Borneoupdate.com – PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Regional VI menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan. Latihan tersebut melibatkan seluruh stakeholder penerbangan. Mulai dari aparat keamanan, instansi pemerintah, operator maskapai hingga lembaga penyelamat.
CEO PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Regional VI, Farid Indra Nugraha, menjelaskan latihan PKD ini merupakan agenda rutin dua tahunan. Di mana kegiatan tersebut bertujuan memastikan kesiapsiagaan seluruh unsur bandara dalam menghadapi berbagai kondisi darurat.
“Hari ini kita latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) yang melibatkan semua stakeholder. Ada tiga kegiatan yang menjadi fokus, yaitu airport security exercise, airport disaster exercise dan aircraft accident exercise,” ujarnya, Kamis (30/10).
Farid mengatakan ketiga jenis latihan tersebut dirancang untuk menguji prosedur keamanan, keselamatan dan respons cepat seluruh tim di lapangan. Airport security exercise difokuskan pada penanganan ancaman keamanan. Seperti terorisme, penyanderaan atau aksi anarkis di dalam area bandara. Sementara airport disaster exercise menyiapkan personel dalam menghadapi bencana besar. Seperti gempa bumi, banjir atau kebakaran di fasilitas bandara.
Adapun aircraft accident exercise berfungsi sebagai simulasi kecelakaan pesawat. Melalui latihan ini, tim tanggap darurat menguji kemampuan dan prosedur dalam melakukan evakuasi korban, penanganan luka, serta koordinasi antar unit secara cepat dan tepat.
“Ketiga latihan ini kami gunakan untuk menguji dan meningkatkan kesiapan, koordinasi serta komunikasi seluruh pihak. Karena mereka yang terlibat dalam penanggulangan keadaan darurat di bandara,” jelasnya.
Menurut Farid latihan telah dimulai sejak tiga hari sebelumnya dengan melibatkan ratusan personel. Pihak Angkasa Pura Indonesia ingin memastikan Standard Operating Procedure (SOP), fasilitas serta sumber daya manusia (SDM) benar-benar berfungsi optimal. Hal itu menjadi penting sebagai bentuk kesiagaan terhadap berbagai kondisi darurat.
“Skenario nanti teman-teman bisa lihat di lapangan. Latihan sudah dilakukan tiga hari sebelum hari ini. Jadi kita akan menguji SOP fasilitas dan SDM yang ada di kita, termasuk komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder yang ada di Balikpapan,” tuturnya.
Pihak Angkasa Pura Indonesia, tambah Farid, akan memastikan evaluasi setelah latihan berakhir. Khususnya untuk memperbaiki setiap kelemahan yang ditemukan. Hasil latihan ini nantinya menjadi dasar peningkatan standar keselamatan dan keamanan bandara di seluruh wilayah kerja Kantor Regional VI. (zha)
















Discussion about this post