Bali, Borneoupdate.com – Program bantuan pangan (banpang) beras sebagai salah satu bantalan ekonomi bagi masyarakat berpendapatan rendah, kembali digulirkan pemerintah mulai Oktober ini. Penyaluran di bulan ini merupakan kelanjutan alokasi tahap ketiga untuk Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) I Gusti Ketut Astawa bersama Tenaga Ahli Kepala Badan Pangan Nasional Jeffry J. Wurangian memastikan mulainya distribusi banpang beras dengan melihat langsung ke Desa Sibanggede, Badung, Bali.
“Hari ini kita kembali melakukan launching bantuan pangan yang diberikan selama 3 bulan, di Agustus , Oktober, dan Desember. Kami minta agar kegiatan ini mulai dilakukan, sehingga apa yang dilaksanakan pemerintah ini menjadi bentuk kehadiran kepada masyarakat luas. Ini supaya Bapak Ibu dapat memperoleh harga beras yang baik,” ucap Deputi Ketut.
“Mudah-mudahan program ini terus berlanjut, sehingga bantuan pangan ini bisa ada dan terus didorong pemerintah setiap tahunnya, sekaligus juga
meringankan bapak ibu dalam mendapatkan beras yang berkualitas dari Bulog. Ini tidak ada maksud apa-apa. Yang jelas sekali lagi, ini adalah bentuk pemerintah hadir untuk masyarakat,” imbuhnya.
Adapun Presiden Joko Widodo sempat mengutarakan bahwa program banpang beras akan diusulkannya kepada calon presiden terpilih, Prabowo Subianto. Presiden nyatakan hal tersebut saat melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Kampung Baru, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (2/10/2024). “Nanti pemerintah baru, saya nanti bisikin ke Pak Prabowo, tapi usulannya dari bapak ibu semuanya lho ya,” ucap Presiden saat itu.
Untuk diketahui, sejak 2023, telah digulirkan banpang beras dengan alokasi 7 bulan dan di 2024 banpang beras dialokasikan untuk alokasi selama 9 bulan. Banpang beras menjadi salah satu program andalan pemerintah yang berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Ini mengalami penurunan sebanyak 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 yang berjumlah 25,90 juta orang.
Melalui sokongan beras dari program ini sejumlah 10 kilogram (kg), maka sepertiga kebutuhan beras rumah tangga miskindalam sebulan dapat terpenuhi. Adapun rumah tangga miskin dalam sebulan setidaknya membutuhkan beras 31,78 kg. (*)
Discussion about this post