Balikpapan, Borneoupdate.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan tingkat kepatuhan protokol kesehatan di Provinsi Kaltim masih rendah. Hal itu berdasarkan hasil survei nasional yang menunjukkan prosentase pelaksanaan protokol kesehatan di Kaltim yang berada di angka 59%. Ada dua kabupaten yang tercatat sebagai terendah dalam hal kepatuhan penerapan protokol kesehatan yakni Kabupaten Berau dan Kutai Timur.
Dalam kunjungannya ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan dari hasil survei nasional menunjukkan alasan rendahnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan karena tidak ada sanksi yang tegas. Terutama dalam hal mematuhi penggunaan masker di tempat umum, menjaga jarak (physical distancing) dan menghindari kerumunan.
“Tadi kita lihat ada beberapa kabupaten kota di Kaltim yang kondisinya sudah baik. Namun ada juga kabupaten kota yang kondisinya masih di bawah. Silahkan nanti slide-nya diminta kepada panitia,” ujarnya usai rapat koordinasi Satgas penanganan Covid-19, Senin (09/11) pagi.
Menurut Doni ada sekitar 14% masyarakat Kaltim dari hasil survei yang masih beranggapan tidak akan tertular Covid-19. Hal ini yang menjadi tugas pemerintah di provinsi maupun di daerah dengan menggandeng media massa agar masyarakat mau melakukan perubahan perilaku dan terlibat aktif mencegah penyebaran virus corona.
“Ternyata masih ada 14% masyarakat merespon tidak mungkin tertular covid atau tidak percaya di kaltim. Sedangkan angka secara nasional kepatuhan mencapai 80 persen,” jelasnya.
Sementara Walikota Balikpapan, Rizal Effendi menyebutkan skala kepatuhan protokol kesehatan untuk jaga jarak dan penggunaan masker mencapai 70-78%. ”Itu skala kaltim 78% baik jaga jarak, masker dan kalau untuk kota tidak ada,” ujarnya kepada wartawan.
Dalam paparan BNPB Nasional, berdasarkan pemantauan di lapangan yang dilakukan personil TNI/Polri penggunaan masker mencapai 80% sementara perilaku jaga jarak masih ada 24% yang belum patuh. Sedangkan proporsi penggunaan masker di kawasan umum seperti pemukiman, tempat olahraga dan restoran ada yang masih lebih rendah.
Sementara di bandara kepatuhan jaga jarak mencapai 52%, di tempat lain rata-rata kepatuhan 60%. Untuk kepatuhan institusi dalam 1 bulan terakhir ada 1.676 yang dipantau, kebanyak di inspeksi wilayah perkantoran, berupa perusahaan, negeri, swasta dan pemda. Kesediaan fasilitas cuci tangan mencapai 87% tersedia lebih tinggi dari angka nasional. Adapun sosialisasi protokol covid 3M sebanyak 80% sudah melakukan. (FAD)
Discussion about this post