Balikpapan, Borneoupdate.com – Kekerasan yang terjadi di sekolah masih menjadi perhatian utama para wakil rakyat. Karena itu pentingnya penanaman karakter dan pengelolaan emosi sejak dini di sekolah maupun di rumah. Di mana kolaborasi antara guru, orang tua dan masyarakat sangat penting untuk mencegah kekerasan di kalangan pelajar.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono Sastro Prawiro menekankan urgensi peran sekolah, orang tua dan masyarakat dalam membentuk karakter anak agar terhindar dari perilaku kekerasan. Karena lingkungan keluarga menjadi sekolah pertama bagi setiap anak. Orang tua harus mampu memberikan pendidikan karakter sejak dini sebelum anak berinteraksi dengan lingkungan.
“Upaya pencegahan harus dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di rumah. Penanaman karakter tidak cukup hanya di kelas, tetapi juga melalui pembiasaan di luar sekolah. Semua bermula dari rumah yang ramah sama anak,” ujarnya, Jumat (17/10).
Budiono menegaskan pentingnya memperkuat pendidikan karakter sejak dini sebagai langkah pencegahan terhadap meningkatnya kasus kekerasan di kalangan pelajar. Ia menilai, pembentukan karakter harus menjadi bagian dari sistem pendidikan yang utuh dan melibatkan seluruh pihak. Mulai dari sekolah hingga keluarga.
“Ini menjadi perhatian kami di DPRD. Apalagi jika pelaku kekerasan masih usia sekolah. Usia itu seharusnya sudah bisa memahami konsekuensi dari tindakannya. Tindakan seperti ini bisa menimbulkan trauma psikis yang mendalam bagi korban,” jelasnya.
Menurut Budiono, upaya pencegahan kekerasan tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan. Tetapi juga melibatkan peran penting orang tua dan lingkungan sekitar. Dalam pandangannya, keluarga adalah benteng pertama dalam membentuk karakter dan kontrol diri anak. Namun faktanya sebagian remaja belum memiliki kemampuan emosional dan moral yang matang dalam menghadapi konflik.
“Orang tua dan masyarakat punya peran besar. Di era digital seperti sekarang, anak-anak sangat mudah meniru perilaku dari konten yang mereka lihat. Kalau mereka tidak bisa memilah informasi dengan benar, dampaknya bisa negatif,” tuturnya lagi.
Budiono menambahkan penguatan karakter harus diarahkan pada nilai empati, saling menghargai dan kemampuan mengelola emosi. Ia berharap, kemampuan tersebut menjadi bekal utama bagi anak-anak dalam menghadapi tekanan sosial dan perbedaan pendapat di lingkungan sekolah maupun masyarakat. (ANE)
















Discussion about this post