Samarinda, borneoupdate.com – Tingginya minat masyarakat Samarinda untuk menunaikan ibadah haji, kini bergulir usulan penghentian pendaftaran calon jamaah haji (Calhaj) oleh beberapa kelompok masyarakat di Kaltim, termasuk di Samarinda.
Mencuatnya usulan tersebut, diduga karena semakin lamanya daftar antrian Calhaj untuk berangkat ibadah haji dari tahun ke tahunnya. Ini selain berdampak pada membaiknya ekonomi masyarakat juga karena selama 2 tahun pemerintah tidak dapat memberangkatkan jamaah haji disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Terkait hal itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda Damayanti angkat suara. dirinya menilai, usulan itu akan membuat banyak masyarakat kecewa. Karena tidak sedikit masyarakat yang sudah mendaftarkan diri untuk dapat melaksanakan ibadah haji, walaupun dengan resiko harus menunggu dalam jangka waktu yang lama.
Dikatakan Damayanti yang berasal dari partai PKB ini, pemerintah agar tidak melakukan penghentian pendaftaran Calhaj, karena berkaitan dengan hak masyarakat untuk melaksanakan ibadah. Masyarakat, menurutnya tidak boleh dibatasi dan dilarang oleh siapapun atau kelompok manapun.
“Kalau saya terkait dengan ini, saya pribadi agar jangan dihentikan pendaftaran, tetap dilanjutkan saja. Karena niat orang untuk ke sana adalah untuk ibadah, walaupun ujung-ujungnya waktu berangkat lebih panjang dan lama,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat di Indonesia sudah mengetahui dan memahami benar resiko ketika dia akan mendaftar menjadi Calhaj. Sehingga menunggu dalam waktu yang lama pun tidak masalah bagi mereka.
“Orang yang mendaftar sudah tahu ini jangka waktu lama. Tapi tergantung orangnya, apakah dia tetap berkeinginan. Yang penting niatnya sudah ada dalam bentuk tabungan,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut dia, tidak akan mengeluarkan regulasi atau kebijakan yang dapat merugikan masyarakat. Khususnya bagi mereka yang telah mendaftar ibadah haji. Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tetap bersabar dan tidak terpancing atau khawatir.
Diakui, sejak pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Berbagai kebijakan pembatasan diterapkan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga pemerintah Arab Saudi yang menutup akses masuk Calhaj dari negara luar. Sudah bisa dipastikan, dampaknya adalah ribuan Calhaj berbagai dunia tidak akan bisa berangkat.
“Kalau saya tetap saja niatnya untuk berangkat ibadah haji, walau lama menunggu,” ujarnya.(YA/adv)
Discussion about this post