Samarinda, Borneoupdate.com – Dampak lingkungan pasca kegiatan tambang terus dialami warga Kota Samarinda. Mulai dari banjir hingga tanah longsor. Di sisi lain, Walikota Samarinda, Andi Harun, sudah mencanangkan Samarinda bebas tambang di tahun 2024. Pihak DPRD sangat menunggu realisasi janji tersebut.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Markaca mengatakan persoalan tambang telah menjadi hal krusial yang telah terjadi beberapa tahun belakangan ini dan masalah ini masih menghantui masyarakat akan rusaknya lingkungan hidup.
Sebab dampaknya terhadap lingkungan sangatlah buruk. Selain itu pertambangan baik legal maupun ilegal juga kadang membahayakan nyawa warga yang berada di sekitar lokasi tambang. Banyak kasus keselamatan masyarakat setempat turut terancam dengan hadirnya bekas lubang tambang (void) yang tidak dijaga.
“Tambang ini menurut saya tinggal sisa-sisa penderitaan saja. Karena sudag hampir habis, yang tersisa cuman void tambang saja, apalagi kan dalam itu,” terang Markaca di ruangannya kepada awak media, Kamis (09/02).
Membidangi persoalan lingkungan, Markaca mendukung penuh pernyataan Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang ingin membebaskan Kota Samarinda dari sektor pertambangan dan penggalian batu bara. Bahkan menurutnya, persoalan banjir dapat turut serta dituntaskan dengan adanya wacana tersebut.
“Statement Pak Wali Kota Samarinda itu statement yang bagus, niatnya tulus agar Kota Samarinda selamat dari banjir. Perlu kita dukung karena Samarinda letaknya di bawah atau rendah dari dataran secara geografis,” paparnya.
Berbicara terkait lapangan pekerjaan yang sirna akibat dari penghapusan tambang, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan resiko kehidupan.
“Itu resiko kehidupan. Ini bicaranya tentang kemanusiaan dan keselamatan, kan membahayakan tambang ini, selama masih bernafas, cari kerja, pasti tetap bisa makan,” tutupnya. (IAN/adv)
Discussion about this post