PPU, Borneoupdate.com – Loyalitas menjadi kunci utama dalam pelayanan kepada masyarakat. Khususnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersentuhan langsung di lapangan. Di sisi lain pemerintah setempat juga perlu memperhatikan kesejahteraan mereka. Di mana diperlukan insentif yang menjadi penyemangat mereka untuk bertugas memberikan layanan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin, menilai sektor layanan kesehatan perlu perhatian lebih. Karena mereka menjadi kunci dalam pembangunan SDM. Maka perlu sekali adanya kenaikan insentif bagi tenaga kesehatan yang ada. Baik yang berposisi sebagai dokter maupun perawat.
Selain itu, lanjut Raup, besaran insentif tenaga dokter dan perawat ternyata masih lebih rendah dibanding Kota Balikpapan. Padahal kedua daerah ini berdekatan dan sama-sama bakal menjadi penyangga IKN. Kondisi itu menyebabkan PPU masih kekurangan tenaga medis dan paramedis. Karena peminat biasanya juga mempertimbangkan besaran insentif yang mereka terima.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Insentif kita di PPU masih tergolong rendah dibandingkan kota sebelah. Kan kalau selisih insentif tidak jauh mungkin bisa jadi daya tarik bagi warga PPU maupun dari luar daerah untuk mengabdi di bidang kesehatan,” ujarnya, Selasa (26/03).
Dari informasi yang ada, tutur Raup, Kabupaten PPU masih mengalami kekurangan 20 sampai 25 tenaga dokter. Khususnya untuk bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Karena fasilitas kesehatan ini menjadi garda terdepan layanan kepada masyarakat. Otomatis pemerintah bertanggung jawab menyediakan tenaga kesehatan di sana.
“Ini sudah kami sampaikan ke Pj Bupati langsung. Kami minta agar ada tambahan besaran insentif bagi dokter dan perawat. Kan nanti mereka bisa betah bertugas di PPU. Soal besaran tidak mengikat. Mungkin kalau tidak bisa setara Balikpapan paling tidak mendekati nilainya,” tuturnya lagi.
Menurut Raup tenaga kesehatan merupakan profesi keahlian yang patut mendapatkan penghargaan. Karena hal tersebut juga menyangkut dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sementara hingga kini ternyata PPU masih saja mengalami kekurangan tenaga kesehatan.
“Dari pihak dinkes menyebut jumlah ideal dokter di tiap Puskesmas harusnya antara tiga hingga lima orang. Tapi yang ada di lapangan ternyata belum segitu. Jadi rata-rata Puskesmas kita belum terpenuhi tenaga dokternya,” tambahnya. (MAN/Adv)
Discussion about this post