Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemanfaatan bendungan pengendali (bendali) banjir di kelurahan ternyata belum berjalan. Padahal keberadaannya bisa berguna mengantisipasi kelangkaan air di musim kemarau. Di mana saat ini sebanyak 34 kelurahan sudah memiliki bendali.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Sabarudin Panrecalle mengusulkan agar ada pemanfaatan bendali banjir yang berada di kelurahan. Karena bendali ini dapat difungsikan untuk bisa menampung air sebagai antisipasi saat kemarau tiba. Sementara hampir seluruh kelurahan sudah memiliki fasilitas pengendali banjir ini.
“Sebanyak 34 Kelurahan sudah punya bendali. Saya kira itu dapat dimanfaatkan dengan baik. Kalau musim kemarau datang kita masih mempunyai deposit air,” ujarnya, Sabtu (21/10).
Kebutuhan air ini, lanjut Sabaruddin, menjadi perhatian semua pihak. Kondisi kota ini semakin mengalami pertamahan penduduk setiap tahunnya. Apalagi dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kaltim. Sementara solusi untuk mendapatkan stok air baku hingga kini belum juga tercapai. Akibatnya waduk manggar dan teritip masih menjadi air baku pokok di kota minyak.
“Kita mencari solusi bersama-sama, bagaimana ini bisa tertangani dengan baik. Ada sebenarnya air laut. Tapi kita masih belum punya teknologi pemanfaatan air laut jadi air tawar. Pertamina saja baru sebatas untuk pembersihan kilang. Bukan konsumsi,” tuturnya lagi.
Untuk solusi lain, tambah Sabaruddin, yakni dengan membuat sumur bor. Namun masih berhadapan dengan penentuan titik air, kualitas dan dampaknya. Mengingat pengeboran sumur dalam bisa berakibat penurunan ketinggian lahan sekitar. Bahkan sering terjadi ledakan gas akibat pembuatan sumur bor.
“Kita masih terus berusaha cari solusi. Kalau alasannya air asin dijadikan air tawar itu biaya mahal, kalau bicara kepentingan hidup orang banyak tidak ada mahalnya,” tambahnya. (MAN)
Discussion about this post