Samarinda, Borneoupdate.com – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke-40 kembali terlaksana di Kalimantan Timur. Hal ini sebagai upaya memperkuat profesionalisme dan standar etika jurnalis di daerah. Kegiatan yang berlangsung pada 10–11 September 2025 ini terselenggara melalui kolaborasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, SKK Migas serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim.
Pada pembukaan yang berlangsung di ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Rabu (10/9/2025), sebanyak 36 wartawan tercatat mengikuti UKW. Namun dua peserta tidak hadir karena berada di luar kota, sehingga hanya 34 peserta menjalani seluruh tahapan uji kompetensi.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal menilai wartawan perlu kombinasi pengetahuan, keterampilan dan etika. Agar mampu menjalankan profesinya secara bertanggung jawab. Ia menilai tiga unsur tersebut menjadi fondasi penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kerja jurnalistik.
“Ketika kita berbicara kompetensi, berarti kita berbicara soal pengetahuan, keterampilan, dan etika. Jika tiga hal ini dapat dipenuhi, maka wartawan yang lulus sebagai muda, madya, maupun utama benar-benar telah menjiwai profesinya,” ujarnya.
Faisal menyebut tantangan profesi wartawan akan semakin kompleks seiring dinamika informasi yang bergerak cepat. Namun, dirinya berharap hubungan pemerintah dan wartawan tetap berjalan sebagai mitra yang saling menjaga etika. “Mudah-mudahan semuanya bisa lulus 100 persen. Pengetahuannya bertambah, keterampilannya makin hebat, dan etikanya menyesuaikan gaya masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PWI Kaltim, Abdurrahman Amin, mengingatkan keberhasilan wartawan tidak hanya ditentukan kemampuan menulis berita. Tetapi bagaimana seorang jurnalis menjaga martabat profesinya di lapangan.
“Profesionalisme wartawan bergantung pada bagaimana kita berperilaku. Kemampuan wartawan harus melalui tiga tahapan. Yaitu awareness, knowledge, dan skill. Skill hanya akan muncul jika kesadaran dan pengetahuan kita baik,” jelasnya.
Abdurrahman menegaskan tiga unsur tersebut akan melekat dalam diri wartawan dan menjadi pedoman sepanjang menjalankan profesinya. Menurutnya, wartawan yang memahami etika dan kompetensi akan mampu menghasilkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.
“Kami di PWI terus berupaya memperkuat kualitas jurnalis di Kaltim. Mereka harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri media modern. Uji kompetensi ini diharapkan mencetak wartawan yang tidak hanya terampil tapi juga berintegritas,” tambahnya. (ANE/ADV/Diskominfo)
















Discussion about this post