Samarinda, Borneoupdate.com – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong peningkatan kompetensi aparatur pemerintah, khususnya Pranata Hubungan Masyarakat (Humas). Salah satunya agar mampu beradaptasi dengan cepat terhadap lompatan teknologi informasi.
Melalui Rapat Kerja (Raker) Pranata Humas se-Kalimantan Timur Tahun 2025, Diskominfo Kaltim menghadirkan ruang belajar bersama mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kualitas komunikasi publik yang lebih humanis, responsif dan berbasis data.
Kegiatan yang dihadiri utusan humas dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim itu menyoroti urgensi kemampuan aparatur dalam memanfaatkan teknologi mutakhir demi meningkatkan efektivitas pesan pemerintah. Diskominfo Kaltim menilai transformasi digital tidak hanya terjadi pada infrastruktur layanan, tetapi juga pada cara pemerintah membangun hubungan dengan masyarakat.
Salah satu pemateri, Silviana Purwanti, membawakan topik “AI PR 5.0: Inovasi Kehumasan yang Humanis dan Berbasis Data” sebagai pendekatan baru dalam pengelolaan informasi publik. Materi dari akademisi Universitas Mulawarman ini, menyebut hadirnya teknologi, khususnya AI, tidak menghilangkan posisi manusia dalam pekerjaan kehumasan.
“AI bukan menggantikan manusia, tapi mengembalikan manusia ke peran strategisnya. Justru humas yang mampu menggunakan AI akan menggantikan mereka yang tidak beradaptasi,” ujarnya.
Silviana menilai humas harus memahami karakteristik komunikasi publik di era digital yang menuntut kecepatan sekaligus akurasi. Dengan bantuan AI, humas dapat menganalisis isu secara lebih cepat, membaca pola sentimen publik, dan merancang strategi komunikasi yang lebih tepat sasaran.
Untuk itu, lanjut Silviana, kemampuan adaptasi terhadap teknologi menjadi syarat utama bagi humas agar tetap relevan di tengah ekosistem informasi yang berkembang pesat. Pemerintah daerah wajib mendorong agar seluruh pranata humas meningkatkan kompetensi digital, termasuk memahami penggunaan AI secara etis.
Raker tersebut menghasilkan kesepahaman kolaborasi, inovasi dan kesiapan SDM menjadi fondasi utama bagi humas pemerintah untuk menjawab tantangan komunikasi publik ke depan. Di mana melalui pemanfaatan AI yang bijak, humas daerah diyakini mampu memperkuat hubungan pemerintah dan masyarakat secara lebih efektif. Namun tetap menjaga sentuhan humanis dalam setiap pesan yang disampaikan. (ANE/ADV/Diskominfo)
















Discussion about this post