Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan bergerak cepat dalam mewujudkan kota yang ramah anak. Dalam waktu dekat, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) akan memetakan titik-titik strategis guna pengembangan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) baru di berbagai kecamatan.
Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Heria Prisni, mengatakan langkah ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. Tetapi juga memperhatikan aspirasi anak-anak sebagai pengguna utama ruang tersebut. Pemerintah menggandeng forum anak dan komunitas lokal sejak tahap awal perencanaan.
“Kami ingin pembangunan RBRA ini benar-benar menjawab kebutuhan anak-anak. Karena itu, kami melibatkan forum anak dan berbagai komunitas lokal agar ruang bermain yang dibangun sesuai dengan harapan mereka,” ujarnya, Sabtu (21/06).
Menurut Heria, keterlibatan aktif masyarakat, khususnya anak-anak, menjadi kunci utama dalam menghadirkan ruang publik yang inklusif dan berkelanjutan. DP3AKB juga mulai mengidentifikasi wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi sebagai prioritas pembangunan RBRA.
“Kami sedang melakukan pemetaan berdasarkan data kepadatan penduduk. Kawasan padat tentu lebih membutuhkan fasilitas bermain yang memadai. Data ini menjadi dasar dalam menentukan titik-titik pengembangan RBRA ke depan,” jelasnya.
Langkah ini, lanjut Heria, sejalan dengan visi Kota Balikpapan untuk memperluas ruang terbuka yang ramah keluarga dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. DP3AKB juga memastikan seluruh proses berjalan transparan dan partisipatif, termasuk mengadakan forum diskusi bersama warga setempat.
Selain itu, DP3AKB akan mengintegrasikan pembangunan RBRA dengan program lain seperti edukasi hak anak, kampanye anti kekerasan, dan pelatihan bagi orang tua. Heria menilai ruang bermain tidak cukup hanya aman secara fisik. Namun juga harus menjadi tempat yang edukatif dan mempererat hubungan sosial antarwarga.
“Kami tidak ingin RBRA hanya menjadi taman biasa. Ruang itu harus mampu memberi pengalaman belajar, tempat anak-anak mengekspresikan diri, sekaligus menjadi simpul interaksi positif antar keluarga,” tuturnya lagi.
Heria menambahkan melalui pendekatan partisipatif dan berbasis data, DP3AKB optimistis RBRA baru akan menjadi ruang yang benar-benar dibutuhkan anak-anak Balikpapan. Pemerintah berharap fasilitas ini mampu memperkuat predikat Balikpapan sebagai Kota Layak Anak di tingkat nasional. (Adv/SUS)
Discussion about this post