Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menyoroti kualitas layanan air bagi para pelanggan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB). Perusahaan yang dahulu bernama PDAM ini sejak lama merupakan operator distribusi air ke pelanggan di kota minyak. Meski ternyata masih menghadapi sejumlah kendala klasik di lapangan.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah mengatakan pasca terbentuknya AKD akan mempermudah kinerja wakil rakyat. Apalagi persoalan layanan air ini cukup mendominasi. Di mana warga mengeluhkan kualitas air, sambungan baru hingga pemerataan distribusi air ke sesama pelanggan.
“Jadi kami akan menindaklanjuti aduan masyarakat yang masuk. Itu sesuai dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang jadi mitra. Di kami PTMB termasuk. Jadi memang aduan soal layanan PTMB yang cukup banyak,” ujarnya, Jumat (01/11).
Ada rapat dengar pendapat (RDP), lanjut Fauzi, bertujuan untuk menindaklanjuti berbagai aduan masyarakat yang telah masuk ke DPRD. Ini sesuai dengan tugas pokok wakil rakyat yang menjadi penyambung aspirasi warga. Mengingat layanan air merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat banyak.
“Alhamdulillah, susunan AKD sudah terbentuk. Jadi kita sudah bisa melaksanakan agenda-agenda kita di Komisi II. Salah satunya RDP dengan PTMB untuk membahas banyaknya aduan yang masuk soal mereka,” jelasnya.
Menurut Fauzi, pihak Komisi II akan mengevaluasi berbagai keluhan dari warga mengenai pelayanan pihak PTMB. Makanya para anggota Komisi II perlu mendengar langsung dari manajemen. Termasuk persoalan kendala yang dihadapi oleh PTMB dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
“Selama ini kita hanya mendengar aduan masyarakat saja. Oleh karena itu, kita ingin mendengar kendala apa yang tengah dialami PTMB. Kan mereka yang jadi operator terkait pelayanan air bersih ini,” tuturnya lagi.
Fauzi menyebut RDP dapat menjadi forum yang konstruktif bagi semua pihak. Karena kedua belah pihak bisa bertukar pendapat, saran dan evaluasi secara bersama. Harapannya tentu pelayanan air bersih di Balikpapan dapat meningkat. Sehingga masyarakat tidak lagi menghadapi masalah terkait kebutuhan dasar ini. (Adv/SAN)
Discussion about this post