Balikpapan, Borneoupdate.com – Semangat religius dan nasionalisme mewarnai peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kota Balikpapan. Ribuan peserta dari berbagai lembaga pendidikan Islam, pondok pesantren dan komunitas masyarakat tumpah ruah mengikuti *Karnaval Hari Santri* yang digelar dengan penuh warna dan keceriaan.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman, turut hadir di tengah-tengah peserta. Ia menyaksikan langsung antusiasme para santri yang menampilkan kreativitas melalui berbagai parade busana islami, musik rebana, hingga pawai tematik bernuansa keagamaan dan kebangsaan.
Yono memuji semangat kebersamaan yang terpancar dari wajah para peserta. Menurutnya, momentum Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi ajang untuk meneguhkan kembali nilai perjuangan, cinta tanah air dan pengabdian kepada masyarakat.
“Santri memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Semangat itu harus terus kita hidupkan. Saya melihat sendiri bagaimana santri di Balikpapan tidak hanya menjaga nilai keislaman, tapi juga menjadi pelopor dalam memperkuat persatuan dan nasionalisme,” ujarnya, Ahad (19/10).
Yono mengatakan, keberadaan santri di era modern memiliki tantangan tersendiri. Untuk itu, ia mengajak para santri agar tidak berhenti pada kegiatan seremonial. Taetapi terus mengasah kemampuan dan memperluas wawasan agar dapat berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan.
“Santri masa kini harus adaptif dan produktif. Ilmu agama tetap menjadi fondasi, namun penguasaan teknologi dan keterampilan juga penting agar santri bisa menjadi bagian dari solusi pembangunan bangsa,” jelasnya.
Yono juga menyebut acara ini sebagai bentuk ekspresi syukur dan kebanggaan atas kontribusi santri bagi bangsa. Apalagi karnaval yang berlangsung di kawasan pusat kota itu menyita perhatian warga. Masyarakat tampak memadati sisi jalan untuk menyaksikan barisan peserta yang berjalan rapi dengan berbagai kostum bernuansa islami dan bendera merah putih berkibar di setiap kelompok.
“Kegiatan ini ingin menunjukkan santri bukan hanya belajar di pesantren. Tapi juga berperan aktif dalam kehidupan sosial dan pembangunan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata semangat kebersamaan,” tuturnya lagi.
Yono berharap, kegiatan seperti ini harus terus dilestarikan karena mampu mempererat hubungan antar umat. Sekaligus menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya toleransi dan gotong royong. Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bergerak bersama, menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan dan persaudaraan. (SAN)
















Discussion about this post