Samarinda, Borneoupdate.com – DPRD Kalimantan Timur meminta pelaksanaan Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) tidak berhenti pada ajang kompetisi semata. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menegaskan kegiatan itu harus melahirkan jejaring kuat antarpetani dan nelayan sekaligus mendorong pertukaran teknologi modern.
“Peda KTNA jangan hanya jadi seremonial atau lomba. Yang lebih penting adalah bagaimana forum ini membuka ruang jejaring, sehingga peserta bisa saling bertukar pengetahuan dan teknologi,” ujarnya, Jumat (27/06).
Ekti menjelaskan, Kalimantan Timur membutuhkan inovasi di sektor pertanian dan perikanan untuk mengatasi tantangan produksi pangan. Menurutnya, forum seperti Peda KTNA harus dimanfaatkan sebagai ruang alih teknologi agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat.
“Kita butuh modernisasi di lapangan. Kalau peserta hanya berlomba, manfaatnya tidak akan maksimal. Tapi kalau terjadi transfer teknologi, dampaknya bisa mengangkat produktivitas pangan Kaltim,” jelasnya.
Ekti menyoroti masih rendahnya pemanfaatan teknologi modern di kalangan petani dan nelayan. Padahal, menurutnya, teknologi mampu menjawab keterbatasan lahan, iklim, hingga akses pasar. Karena itu, ia mendorong peserta Peda KTNA membawa praktik baik yang bisa diterapkan di daerah masing-masing.
“Petani dan nelayan harus pulang dari kegiatan ini dengan membawa sesuatu yang baru. Minimal ada pengetahuan tambahan, alat yang bisa diuji coba, atau metode tanam yang lebih efisien,” lanjutnya.
Ektif juga mengingatkan pemerintah daerah agar menjadikan Peda KTNA sebagai wadah perencanaan strategis, bukan hanya kegiatan rutin. Menurutnya, hasil diskusi dan jejaring yang terbentuk harus diterjemahkan dalam program nyata.
“Jangan sampai selesai acara, selesai pula manfaatnya. Pemerintah harus mengawal tindak lanjut dari Peda KTNA. Kalau ada teknologi baru yang terbukti bermanfaat, pemerintah wajib memfasilitasi agar bisa diterapkan lebih luas,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Ekti, DPRD Kaltim berkomitmen mengawal rekomendasi hasil kegiatan agar tidak berhenti di meja panitia. Ia menegaskan, dewan siap mendorong anggaran maupun regulasi yang mendukung modernisasi pertanian dan perikanan di daerah.
“DPRD hadir untuk memastikan gagasan besar di forum seperti ini tidak hilang begitu saja. Kami ingin semua yang dihasilkan Peda KTNA benar-benar ditindaklanjuti, sehingga Kaltim lebih mandiri dalam pangan,” ungkapnya.
Ekti menambahkan, sektor pertanian dan perikanan memiliki peran vital bagi ketahanan pangan, terlebih dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membutuhkan pasokan besar. Karena itu, ia menilai penguatan jejaring dan alih teknologi melalui Peda KTNA menjadi sangat mendesak. (Adv/SAN)
















Discussion about this post