Samarinda, Borneoupdate.com – DPRD Kalimantan Timur mendukung penuh sosialisasi olahraga lari trail yang kini semakin populer di kalangan masyarakat. Anggota DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menilai olahraga tersebut tidak hanya menyehatkan, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor pariwisata daerah.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Pelandok Mixed Trail di Desa Loa Raya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahad (15/06). “Lari trail bukan sekadar olahraga, tetapi juga sarana promosi pariwisata. Peserta bisa menikmati tantangan berlari sekaligus merasakan keindahan alam hutan Kaltim,” ujarnya.
Firnadi menyebut DPRD Kaltim siap mendukung setiap upaya sosialisasi olahraga ini. Mengingat tren lari trail yang terus berkembang dapat menjadi pintu masuk untuk mengenalkan potensi wisata alam Kaltim. Khususnya di kawasan pedesaan yang memiliki panorama hutan dan perbukitan.
“Kalau event seperti ini rutin digelar, otomatis daerah sekitar akan ikut terdampak positif. UMKM bisa berkembang, penginapan terisi, dan desa mendapat promosi gratis melalui peserta yang datang dari luar daerah,” jelasnya.
Firnadi menilai, masyarakat kini semakin menggemari olahraga berbasis alam karena menawarkan pengalaman berbeda dari olahraga perkotaan. Ia menyebut lari trail memberi sensasi petualangan sekaligus edukasi lingkungan.
“Peserta bukan hanya berlari, tetapi juga belajar mencintai alam. Mereka melewati jalur hutan, sungai, dan perbukitan. Pengalaman ini tidak bisa ditemukan di tempat lain,” katanya.
Firnadi mendorong pemerintah daerah bekerja sama dengan komunitas olahraga dan pelaku pariwisata untuk mengembangkan lari trail sebagai event tahunan. Menurutnya, sinergi tersebut akan memperkuat posisi Kaltim sebagai destinasi wisata olahraga (sport tourism).
“Kita harus menjadikan lari trail agenda tetap. Kalau terkelola dengan baik, event ini bisa menyaingi lomba lari besar di tingkat nasional bahkan internasional,” tegasnya.
Firnadi juga mengingatkan pentingnya kesiapan infrastruktur penunjang agar kegiatan berjalan aman dan nyaman. Ia menekankan, jalur trail harus ditata, fasilitas kesehatan tersedia, dan keselamatan peserta menjadi prioritas utama.
“Semua pihak harus memastikan jalur yang digunakan aman. Panitia juga harus menyiapkan tenaga medis, pos istirahat, hingga petunjuk jalur yang jelas. Dengan begitu, peserta merasa nyaman dan ingin kembali lagi,” tambahnya. (Adv/SAN)
















Discussion about this post