PPU, Borneoupdate.com – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membuat daerah perlu bersiap. Karena ada beragam dampak yang timbul bagi wilayah setempat. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk hingga ketersediaan pangan di pasaran.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten PPU harus terus menggali potensi pembangunan dan pengembangan di sektor pertanian secara luas. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mempersiapkan diri menjadi wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebab sektor ini dinilai berpeluang besar untuk meningkatan perekonomian setempat.
Anggota DPRD Kabupaten PPU, Sujiati mengatakan PPU merupakan salah satu daerah penyangga paling dekat dengan IKN. Karena itu sangat memungkinkan menjadi salah satu penyokong kebutuhan bahan pangan bagi penduduk IKN. Mengingat mulai awal tahun ini belasan ribu pekerja sudah didatangkan. Mereka bertugas untuk mempercepat pembangunan Istana Negara.
Untuk itu, lanjutnya, pihak DPRD meminta pemerintah rutin berdialog dengan Otorita IKN. Agar ada koordinasi dalam pengembangan sektor pertanian hingga pembenahan kualitas sumber daya manusia (SDM). Apalagi PPU merupakan daerah induk IKN bersama Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Kita perlu terus menyiapkan warga yang bekerja di sektor pertanian. Kan wilayah kita ini dominan pertanian. Jangan sampai malah yang masuk pasar banyak barang dari luar. Itu artinya kalah saing,” ujarnya, Jumat (22/03).
Sujiati menyebut potensi timun di PPU yang sangat menjanjikan. Dalam satu bulan, para petani dapat memperoleh pendapatan sekitar Rp 100 juta. Tak hanya itu, di Kota Balikpapan ada juga kampung lengkeng dan hidroponik estate. Artinya daerah terdekat juga bersiap menjadi penyokong IKN di bidang pertanian.
Menyambut IKN, Sujiati menekankan peran penting PPU sebagai pilar ketahanan pangan. Dalam kondisi ini, Pemerintah Kabupaten PPU perlu membuat penelitian analisis sosial ekonomi masyarakat di bidang perkebunan, pertanian dan kelautan. Karena ketiga potensi itu ada secara bersamaan.
“Ini memang kami dorong untuk membantu pengembangan sektor pertanian dalam arti luas. Karena kami masih terhambat di pengembangan dan pendekatan SDM yang terbatas,” tutupnya. (SAN/Adv)
Discussion about this post