Samarinda, Borneoupdate.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, mengingatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak bisa dilakukan secara parsial. Ia menyampaikan hal itu usai menghadiri penandatanganan kerja sama pemagangan dan pelatihan kerja antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim dengan 15 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Samarinda.
“Kerja sama ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah langkah strategis membentuk tenaga kerja lokal yang siap kerja, siap bersaing, dan siap membangun Kalimantan Timur serta Ibu Kota Negara (IKN),” ujarnya, Selasa (24/06).
Damayanti mengatakan pihaknya terus mendorong sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pelatihan dan sektor swasta. Khususnya untuk menjawab persoalan krusial di daerah. Seperti tingginya angka pengangguran dan ketimpangan kualitas tenaga kerja. Ia menilai, tanpa pelatihan terarah dan program pemagangan yang relevan peluang kerja akan terus didominasi oleh tenaga dari luar daerah.
“Kita harus berani jujur. Banyak lowongan tersedia, tetapi tenaga kerja lokal belum siap secara kompetensi. Malah pelamar dari luar daerah yang mendapatkan kesempatan tersebut. Maka, program pelatihan ini menjadi solusi konkret,” jelasnya.
Menurut Damayanti dalam kerja sama tersebut sebanyak 15 LPK berkomitmen menyusun kurikulum pelatihan yang selaras dengan kebutuhan industri. Termasuk di sektor konstruksi, perhotelan, teknologi dan agribisnis. Pihak Disnakertrans Kaltim akan mengawasi kualitas program dan memastikan lulusan pelatihan langsung tersambung dengan dunia kerja.
Secara umum, lanjutnya, DPRD menyambut baik keterlibatan langsung pihak swasta dalam mendesain program magang yang sesuai dengan kondisi lapangan. Agar kemitraan semacam ini memperkecil jurang antara dunia pendidikan dan kebutuhan riil industri.
“Anak-anak kita tidak hanya butuh ijazah. Mereka butuh keterampilan yang bisa langsung dipakai di lapangan. Kita harus arahkan pelatihan ke sana. Karena itu tugas kita sebagai pemerintah dan wakil rakyat,” tuturnya lagi.
Damayanti menyatakan komitmen DPRD Kaltim untuk terus mengawal anggaran dan kebijakan yang mendukung peningkatan SDM. Ia menilai investasi terbesar bagi masa depan Kaltim bukan hanya infrastruktur tapi juga manusianya. Jangan sampai pembangunan berjalan tapi penduduk lokal hanya sebagai penonton.
“Tanpa SDM unggul, kita hanya akan jadi penonton. Itu bisa terjadi dalam pembangunan IKN. Ini saatnya kita pastikan warga Kaltim jadi pelaku utama, bukan hanya pelengkap,” tambahnya. (Adv/MAN)
Discussion about this post