Balikpapan, Borneoupdate.com – Perkembangan teknologi yang pesat menghadirkan kemudahan di berbagai aspek kehidupan. Namun juga membawa ancaman baru terutama bagi generasi muda. Menyikapi kondisi ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Sofyan Jufri, mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam membangun imunitas digital agar anak-anak tidak mudah terpapar dampak buruk dunia maya.
Sofyan mengatakan, kemajuan teknologi memang tidak bisa dihindari tapi perlu diimbangi dengan pendampingan dan pengawasan dari orang tua. Tanpa kontrol yang kuat, generasi muda berisiko terjerumus ke perilaku menyimpang akibat penyalahgunaan teknologi. Karena itu yang menjadi dampak negatif teknologi.
“Kami mengajak orang tua lebih aktif membimbing anak agar tidak terjerumus. Dari kecanggihan teknologi itu, anak-anak muda bisa saja melakukan hal di luar nalar. Misalnya, penyalahgunaan narkoba atau judi yang kini jadi online,” ujarnya, Ahad (26/10).
Sofyan menjelaskan, modus penyalahgunaan kini semakin beragam karena pelaku kejahatan memanfaatkan transaksi digital dan media sosial. Banyak transaksi ilegal yang berlangsung tanpa tatap muka. Termasuk peredaran narkoba dan perjudian daring yang menargetkan anak muda sebagai pasar potensial.
“Sekarang, jual beli narkoba tidak lagi terjadi di jalan, tapi lewat aplikasi dan media sosial. Ini sangat berbahaya karena sulit terdeteksi jika orang tua tidak ikut memantau aktivitas anak di dunia digital,” jelasnya.
Sofyan menilai, membentuk imunitas digital bagi generasi muda tidak cukup hanya dengan melarang atau membatasi penggunaan gadget. Orang tua dan lembaga pendidikan, katanya, perlu menanamkan nilai tanggung jawab, kesadaran etika, dan literasi digital agar anak mampu memilah informasi dan menghindari pengaruh negatif.
“Kuncinya bukan sekadar melarang, tapi mendidik anak agar cerdas dan bijak menggunakan teknologi. Mereka harus tahu mana yang bermanfaat dan mana yang berisiko. Nah itu perlu pendampingan dari orang tua. Jangan cuek,” katanya.
Sebagai anggota Komisi IV, Sofyan mendorong pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk memperkuat program literasi digital di sekolah-sekolah. Menurutnya, upaya edukasi sejak dini menjadi benteng utama menghadapi tantangan era digital.
“Kami berharap ada sinergi antara sekolah, pemerintah, dan orang tua dalam membentuk generasi digital yang tangguh. Literasi digital harus masuk ke dalam kegiatan pembelajaran dan pembinaan karakter,” tambahnya. (SAN)
















Discussion about this post