Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi IV DPRD Kota Balikpapan menegaskan komitmennya untuk mendorong perusahaan agar lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam setiap proses rekrutmen. Langkah ini dinilai penting sebagai bentuk kontribusi perusahaan terhadap peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Sofyan Jufri menilai perusahaan yang beroperasi di Balikpapan memiliki tanggung jawab moral dan sosial terhadap masyarakat sekitar. Ia menyebut pemberdayaan tenaga kerja lokal bukan sekadar pilihan. Melainkan kewajiban bagi setiap entitas usaha yang memanfaatkan sumber daya daerah.
“Saya harap perusahaan yang bergerak di daerah ini lebih memaksimalkan perekrutan tenaga kerja dari penduduk lokal. Jangan sampai masyarakat kita hanya jadi penonton di rumah sendiri,” ujarnya, Sabtu (01/11).
Menurut Sofyan, dengan mempekerjakan warga lokal, perusahaan secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian daerah. Selain menciptakan lapangan kerja, langkah ini juga membantu pemerintah menekan angka pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Pemberdayaan tenaga kerja lokal sudah termasuk kontribusi nyata bagi daerah. Jika masyarakat lokal bisa bekerja dan berpenghasilan, otomatis ekonomi daerah juga akan ikut bergerak,” jelasnya.
Sofyan mengakui tenaga kerja Balikpapan secara umum sudah memiliki kemampuan yang kompetitif. Namun, sebagian dari mereka masih kalah dalam hal pengalaman kerja terutama bagi lulusan baru. Kondisi ini kerap membuat perusahaan lebih memilih tenaga kerja dari luar daerah.
“Secara kualitas, tenaga kerja Balikpapan tidak kalah. Hanya saja, mereka yang baru lulus kadang belum punya pengalaman yang cukup, sehingga perusahaan lebih memilih yang sudah berpengalaman dari luar,” tuturnya lagi.
Untuk itu, Sofyan meminta agar perusahaan memberi kesempatan bagi tenaga kerja lokal melalui program pelatihan, magang dan pendampingan keterampilan. Ia menilai langkah tersebut akan membantu menyiapkan SDM lokal agar mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah. Langkah ini diharapkan menjadi bentuk keberpihakan terhadap masyarakat lokal.
“Kami berharap perusahaan tidak hanya melihat dari sisi pengalaman. Tetapi juga mau berperan dalam meningkatkan kapasitas tenaga kerja lokal melalui pelatihan dan pembinaan. Kan itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya. (SAN)
















Discussion about this post