Balikpapan, Borneoupdate.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan membuka peluang keterlibatan investor di sektor pariwisata. Hal ini dalam upaya melengkapi fasilitas pendukung dan meningkatkan volume kunjungan wisatawan. Termasuk kemungkinan sistem Build On Transfer (BOT) jika ada kesepakatan resmi dengan investor.
Anggota DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman mengatakan keterlibatan investor merupakan perencanaan jangka panjang. Apalagi kota ini perlu melakukan pembenahan di sektor pariwisata. Agar ada pemasukan pendapatan daerah untuk pembiayaan pembangunan. Mengingat kota minyak tidak memiliki pemasukan dari sektor pertambangan.
“Kami terbuka dengan rencana melibatkan investor. Tapi tentu perlu kajian secara mendalam. Apa saja manfaat yang bisa tercapai dari pengembangan sektor pariwisata di kota kita,” ujarnya, Sabtu (02/11).
Rencana ini, lanjut Taufik, tentu bermuara pada upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) pariwisata. Di mana kota ini memiliki sejumlah tempat wisata yang memerlukan pengembangan secara intensif. Seperti Pantai Manggar yang masih menjadi destinasi utama bagi pengunjung dalam dan luar kota. Meski mulai bermunculan pihak swasta yang mengelola sejumlah lokasi wisata pantai di Balikpapan.
“Balikpapan punya sejumlah tempat wisata yang menarik. Tapi memang belum sepenuhnya terkelola dengan baik. Kami rasa memang perlu kajian menggandeng investor untuk mengoptimalkan potensi tersebut,” jelasnya.
Menurut Taufik, saat ini pemerintah memang sudah melakukan pengembangan infrastruktur pendukung. Mulai dari pembangunan jalan, penginapan dan fasilitas umum yang menjadi fokus utama. Tujuannya tentu membuat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Balikpapan dapat meningkat secara signifikan. Bahkan juga membawa influencer lokal dalam promosi di media online dan even tingkat nasional
“Secara umum sudah ada beberapa terobosan. Mulai ada perbaikan fasilitas umum di kawasan wisata. Hingga gencar promosi di media interaktif secara online. Intinya kita perlu kolaborasi dengan berbagai pihak dalm mengangkat citra pariwisata,” tuturnya lagi.
Taufik berharap pengembangan lokasi wisata berbanding lurus dengan pelatihan sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata. Karena pengunjung juga mempertimbangkan layanan dari pihak pengelola dan warga yang terlibat. Sehingga animo berkunjung ulang juga berpengaruh dari manfaat layanan yang mereka terima. (Adv/SAN)
Discussion about this post