Samarinda, Borneoupdate.com – DPRD Kalimantan Timur menyatakan komitmennya untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan ide-ide kreatif bagi pembangunan Kota Samarinda. Di tengah kompleksitas persoalan yang terus membayangi ibu kota provinsi ini. DPRD menilai kolaborasi dengan komunitas kreatif dan generasi muda menjadi langkah mendesak dan strategis.
Anggota DPRD Kaltim, Sayyid Muziburrachman, mengatakan masalah seperti banjir yang tak kunjung teratasi, aktivitas pertambangan yang merusak lingkungan, hingga kepadatan wilayah perkotaan, membutuhkan pendekatan baru yang inovatif dan partisipatif.
“Samarinda tidak bisa lagi ditangani dengan cara-cara lama. Kita perlu membuka ruang bagi ide-ide segar dari komunitas kreatif, akademisi muda, dan aktivis lingkungan. Mereka punya solusi yang konkret dan berbasis data,” ujarnya, Senin (07/07).
Untuk itu, lanjut Sayyid, DPRD Kaltim siap memfasilitasi aspirasi serta gagasan yang muncul dari masyarakat akar rumput, khususnya kalangan muda. Karena keterlibatan generasi baru bukan sekadar pelengkap melainkan keharusan dalam perencanaan pembangunan yang adaptif.
“Kalau kita bicara banjir di Samarinda, solusinya tidak cukup hanya memperlebar drainase. Harus ada pendekatan dari sisi sosial, tata ruang, hingga inovasi digital. Komunitas kreatif justru punya keunggulan di bidang itu,” jelasnya.
Menurut Sayyid pola pembangunan yang ada ini masih minim keterlibatan masyarakat. Ia menyebutkan bahwa banyak kebijakan tidak menyentuh akar persoalan karena lahir dari ruang-ruang birokrasi yang tertutup dan tidak inklusif.
“Anak muda punya semangat, data, dan jaringan. Tapi mereka sering tidak dilibatkan. Ini yang akan kami ubah. DPRD harus hadir sebagai jembatan antara pemerintah dan komunitas,” tuturnya.
Di sisi lain, Sayyid mendorong Pemerintah Kota Samarinda maupun Pemprov Kaltim agar membuka ruang dialog rutin dengan komunitas lokal. Termasuk pelaku ekonomi kreatif, pegiat urban planning dan kelompok pecinta lingkungan. Dengan sinergi itu, ia meyakini kebijakan daerah bisa lebih tepat sasaran dan berdampak jangka panjang.
“Bayangkan kalau desain tata kota dibuat dengan melibatkan arsitek muda Samarinda. Atau penanganan banjir dirancang bersama komunitas yang sudah memetakan daerah rawan genangan. Pasti hasilnya lebih nyata,” ungkapnya.
Sayyid menambahkan DPRD Kaltim akan mendorong anggaran daerah agar mengakomodasi inisiatif kolaboratif tersebut. Ia juga menekankan pentingnya keberanian politik dari semua pihak untuk mengadopsi gagasan yang muncul dari luar struktur pemerintah. (Adv/SAN)
Discussion about this post