Balikpapan, Borneoupdate.com – Pelaksanaan program jaminan kesehatan gratis dari Pemerintah Kota Balikpapan masih belum tersosialisasikan dengan baik. Pasalnya banyak warga yang belum tercover program BPJS Kesehatan gratis. Mayoritas akibat kurangnya pemahaman terhadap besaran tunggakan iuran yang belum terlunasi.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan Sihotang menilai kondisi ini berasal dari sosialisasi program yang tidak maksimal. Dampaknya terjadi pada masyarakat yang berhak menerima. Karena mereka tidak mau mendaftarkan diri kepada instansi penyelenggara BPJS. Padahal mereka termasuk berhak menjadi penerima program ini.
“Ini yang saya temukan dalam reses pertama tahun ini. Itu berdasarkan hasil reses di empat kelurahan di Balikpapan Selatan. Saya ada temukan masih banyak warga yang belum tercover program itu. Sebagian masyarakat tidak mau ikut karena takut diminta melunasi tunggakan,” ujarnya di kantor DPRD Balikpapan, Selasa (29/03).
Kondisi ini, lanjut Parlindungan, harus segera mendapatkan perhatian dari instansi yang menangani program BPJS Kesehatan gratis. Seperti dinas sosial, dinas kesehatan dan pihak BPJS sendiri. Terutama mengenai persoalan pembayaran tunggakan kepesertaan. Sebab warga yang menunggak iuran sampai 5 tahun sebenarnya hanya wajib membayar 2 tahun secara cicilan dan sisanya diputihkan.
“Misalkan ada yang menunggak sampai 5 tahun. Sesuai aturan bayarnya cuma untuk yang 2 tahun. Itu pun bisa mencicil dan kartunya langsung aktif. Jadi memang warga banyak yang tidak memperoleh informasi program ini dengan benar,” tuturnya lagi.
Menurut Parlindungan pemerintah setempat sebagai pemilik program perlu meningkatkan kerjasama sosialisasi dengan pihak BPJS Kesehatan. Agar masyarakat penerima bantuan bisa mendapatkan haknya. Termasuk menjadikan program yang menjadi visi misi walikota terpilih itu terserap secara maksimal di lapangan.
“Satu lagi yang perlu perhatian. Soal penggunaan aplikasi bagi masyarakat yang ingin mengaktifkan BPJS-nya. Karena sekarang kan masih kondisi pandemi Covid-19. Tapi karena jaringannya susah akhirnya ada yang menjadi malas dalam mendaftarkan diri. Tapi terus jadi bingung saat ada anggota keluarga yang sakit karena belum mengurus BPJS Kesehatan,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post