Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi IV DPRD Kota Balikpapan menyuarakan pentingnya proteksi terhadap layanan wifi gratis. Tujuannya agar para pengguna bisa bijak dalam memanfaatkan kemudahan ini. Terutama dalam upaya mencegah akses situs tidak pantas pada anak sekolah.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto mengatakan wifi gratis harus digunakan dengan bijak. Untuk itu dirinya mengusulkan agar setiap sekolah melengkapinya dengan server khusus. Sistem proteksi ini bertujuan untuk membatasi akses ke situs-situs yang tidak pantas bagi pelajar.
“Dengan adanya proteksi ini, siswa hanya bisa mengakses situs yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Tapi jangan lupa anak jama sekarang pintar juga. Makanya pihak sekolah harus update proteksi wifi-nya,” ujarnya, Kamis (14/11).
Doris juga menekankan pentingnya pemantauan penggunaan wifi gratis khususnya di lingkungan sekolah. Hal ini diharapkan dapat memastikan siswa memanfaatkan internet untuk kepentingan pendidikan dan perkembangan diri. Sebab teknologi ini memiliki dua sisi yang berbeda bagi penggunanya.
“Pemanfaatan teknologi ini harus diiringi dengan pengawasan ketat agar dampaknya benar-benar positif bagi siswa. Memang bisa bermanfaat kalau pakainya benar. Bisa juga negatif kalau cara pakainya menyimpang,” jelasnya.
Menurut Doris penerapan wifi gratis di sekolah sangat positif dalam mendukung kegiatan belajar. Apalagi pemerintah pusat sudah menginstruksikan penggunaan digital di berbagai bidang. Termasuk pada sekolah yang menjadi wadah pengembangan intelektualitas bagi generasi muda.
“Sekarang ini era digital. Semua serba online. Ini patut kita syukuri sekaligus hati-hati. Kan ada banyak situs online yang negatif. Macam judi online, konten porno dan lain-lain. Itu kan berbahaya bagi perkembangan anak kita,” tuturnya lagi.
Doris berharap, layanan wifi sekolah bisa mendukung kualitas pendidikan di Balikpapan. Sekaligus memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengakses informasi dan layanan digital. Asalkan pengelola sekolah juga melakukan proteksi dini terhadap keamanan internetnya. Agar tidak terjadi penyimpangan penggunaan di kalangan peserta didik.
“Intinya pemanfaatan teknologi ini harus diiringi dengan pengawasan ketat. Kami ingin dampaknya benar-benar positif bagi siswa. Jangan sampai malah yang muncul dampak negatifnya,” tambahnya. (Adv/SAN)
Discussion about this post