Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan kembali menyoroti program tanggung jawab sosial masyarakat (CSR). Kali ini pada CSR untuk warga sekitar PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS). Pihak DPRD menerima laporan warga yang tidak pernah mendapatkan bantuan CSR dari pengelola bandara SAMS.
Anggota DPRD Balikpapan, Mieke Henny mengatakan dirinya sering menampung keluhan keberadaan gorong-gorong bandara yang mengecil. Kondisi itu berakibat banjir ke pemukiman warga yang berdekatan dengan wilayah operasional bandara. Belum lagi persoalan rumput di aera landasan yang sudah terlalu tinggi dan sangat mengganggu karena menjadi sarang binatang.
“Mungkin ini bisa menjadi catatan bersama. Apa benar warga tidak pernah mendapatkan CSR dari pengelola bandara SAMS. Karena saya sendiri berasal dari daerah pemilihan Balikpapan Selatan,” ujarnya, Rabu (03/04).
Menurut Mieke, ada banyak dampak lingkungan yang terjadi di masyarakat terkait dengan keberadaan bandara SAMS. Meski di satu sisi lalu lintas angkutan udara ini tentu berdampak positif bagi perekonomian kota minyak. Dirinya merujuk pada kebisingan yang timbul dari pergerakan pesawat. Seharusnya efek itu menjadi perhatian dalam program CSR.
“Itu yang jadi keluhan masyarakat. Mereka bilang tidak pernah adanya bantuan CSR. Ini yang kita perlu konfirmasi agar tidak terjadi salah informasi. Karena efek keberadaan bandara sangat dirasakan warga. Salah satunya soal bising tadi,” tuturnya lagi.
Sementara itu, Airport Service Improvement Manager, PT Angkasa Pura I Bandara SAMS Balikpapan, Agus, berjanji segera mengonfirmasi persoalan CSR ini. Sebab ada bagian yang sudah bertugas mengurusi program CSR yang berkaitan dengan warga setempat.
“Pastilah ada CSR. Nanti kami akan konfirmasi kebagian yang mengurusi CSR. Jadi bukan tidak ada. Soal penyalurannya ke mana itu bagian CSR yang mengetahui,” ujarnya singkat. (MAN)
Discussion about this post