Samarinda, Borneoupdate.com – Antrean warga di sejumlah SPBU mengundang perhatian dari DPRD Provinsi Kaltim. Pasalnya pihak Pertamina mengaku pengiriman BBM jenis pertalite berjalan normal. Sementara fakta di lapangan menunjukkan warga terpaksa harus mengantre panjang untuk mendapatkan jatah pertalite di beberapa SPBU.
Anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan (Dapil) Berau, Kutai Timur (Kutim) dan Bontang, Agus Aras, menilai pemerintah perlu segera turun tangan menangani antrean. Karena hal itu juga berdampak kemacetan lalu lintas di sejumlah ruas jalan sekitar kawasan SPBU. Maka pemerintah semestinya bisa menemukan akar masalah sesungguhnya dari panjangnya antrian BBM.
“Sebenarnya itukan harus diurai Pemerintah atau yang berkompeten untuk menangani hal ini. Kita sarankan untuk mengurai apa yang sebenarnya terjadi terkait dengan seringnya antrean di SPBU yang ada di Kalimantan Timur,” ujarnya, Jumat (08/12).
Menurut Politisi Partai Demokrat itu, jika memang kuota BBM yang diberikan oleh Pertamina telah sesuai atau cukup, maka semestinya tidak akan terjadi antrian. Jika bukan karena kuota, ia menilai persoalannya bisa jadi dari tata niaganya. “Kalau memang itu kuotanya cukup berarti ada yang bermasalah dengan tata niaga terkait dengan penyalurannya,” tuturnya lagi.
Lebih jauh, legislator Kaltim itu mengungkapkan kesedihannya karena sekarang antrean BBM hampir terjadi diseluruh wilayah di Kaltim yang notebene merupakan daerah penghasil minyak. “Termasuk yang paling parah saya lihat Bontang, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau termasuk Samarinda,” sebutnya.
Ia berharap Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik segera mengambil tindakan untuk memperbaiki persoalan teraebut. “Artinya kita berharap Pj Gubernur Kaltim beserta pihak-pihak terkait segera mengambil langkah-langkah dalam menormalkan kembali distribusi BBM yang ada di Kaltim,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post