Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan melakukan kunjungan lapangan ke kawasan hutan mangrove di Graha Indah untuk meninjau pengupasan lahan yang berpotensi merugikan lingkungan dan masyarakat. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri yang didampingi oleh sejumlah anggota DPRD dan pejabat terkait, termasuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Lurah, Camat, serta Dinas Lingkungan Hidup.
Kegiatan pengupasan lahan ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan warga setempat, yang mengandalkan kawasan tersebut sebagai sumber kehidupan dan perlindungan dari abrasi. “Kami di sini untuk mendengarkan keluhan warga dan memahami dampak pengupasan lahan ini terhadap kehidupan mereka,” ujar Syarifuddin Oddang, wakil rakyat asal Balikpapan Utara.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen DPRD untuk mendengarkan suara masyarakat dan memperhatikan risiko yang dihadapi oleh ekosistem mangrove. Dalam dialog yang berlangsung antara DPRD dan warga, berbagai isu diangkat, termasuk kekhawatiran akan hilangnya ekosistem mangrove.
Hutan mangrove memiliki fungsi vital dalam melindungi lingkungan, menyediakan habitat bagi berbagai spesies, serta menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat. Warga menyebut bahwa pengupasan lahan dapat mengancam keberlangsungan hidup mereka dan mengurangi kemampuan alam untuk melindungi wilayah tersebut dari cuaca ekstrem.
Menyadari pentingnya kawasan hutan mangrove, Oddang menekankan perlunya mencari solusi yang tepat dan cepat untuk meminimalisir dampak negatif dari kegiatan pengupasan lahan yang sedang berlangsung. “Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait agar pengelolaan kawasan hutan mangrove dapat dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merugikan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, DPRD Kota Balikpapan juga menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat dalam pengelolaan lahan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan pembangunan tidak hanya menguntungkan pihak tertentu, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan. Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam upaya melindungi keberadaan hutan mangrove yang sangat vital bagi ekosistem dan kesejahteraan warga sekitar.
“Kami berkomitmen untuk menghasilkan tindakan konkret yang dapat melindungi lingkungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami minta pengelolaan hutan mangrove Graha Indah dapat dilakukan dengan lebih baik dan lebih bertanggung jawab,” tandas Oddang. (Adv/SAN)
Discussion about this post