Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan meminta pemerintah kota segera memberikan kepastian sistem dan harga bagi bank sampah unit di tingkat RT. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga semangat warga yang selama ini aktif mengelola sampah secara mandiri, meski dengan fasilitas terbatas.
Anggota DPRD Kota Balikpapan, Wahyullah menyebut inisiatif masyarakat dalam membentuk bank sampah di lingkungan RT patut diapresiasi. Namun, tanpa adanya dukungan sistem dan kepastian harga dari pemerintah, upaya itu sulit berkembang dan berkelanjutan. Karena banyak bank sampah swadaya di tingkat RT belum mendapat jaminan sistem dan harga.
“Semangat warga Balikpapan untuk mengelola sampah secara mandiri sangat tinggi. Tapi ternyata hingga kini belum ada kepastian sistem dan harga yang jelas. Itu bisa saja membuat mereka berhenti di tengah jalan,” ujarnya, Jumat (07/11).
Wahyullah menjelaskan, banyak bank sampah dibentuk secara swadaya oleh masyarakat tanpa pembinaan yang memadai dari pemerintah. Akibatnya, pengelola sering kali kebingungan menentukan harga jual hasil daur ulang dan tidak memiliki akses ke mitra pembeli yang stabil. Kondisi itu seharusnya menjadi perhatian oleh pemerintah setempat.
“Masalah utama yang mereka hadapi adalah tidak adanya sistem yang menjamin keberlanjutan. Kadang harga naik-turun, kadang tidak ada penampung. Kondisi ini membuat semangat warga lama-lama menurun,” jelasnya.
Menurut Wahyullah, pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus turun langsung membangun sistem koordinasi. Mulai dari bank sampah unit di RT, bank sampah induk dan pihak mitra industri daur ulang. Melalui jaringan resmi, pengelola di tingkat bawah bisa lebih mudah menyalurkan hasil olahan sampah dan mendapatkan keuntungan yang layak.
“Pemkot harus hadir dengan sistem yang jelas. Jangan biarkan masyarakat berjalan sendiri tanpa arah. DLH bisa membuat mekanisme terintegrasi agar semua bank sampah bisa terkoneksi dengan penampung dan industri,” tuturnya lagi.
Wahyullah menambahkan, peran pemerintah tidak hanya sebatas pembinaan teknis tapi juga harus memberikan insentif dan dukungan sarana prasarana. Seperti timbangan, karung penyimpanan serta fasilitas transportasi. Ia berharap Pemkot Balikpapan segera menindaklanjuti temuan dan aspirasi ini agar pengelolaan sampah di tingkat RT menjadi sistematis dan berkelanjutan. (ANE)
















Discussion about this post