Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan memperketat pengawasan terhadap sejumlah proyek infrastruktur yang dinilai masih berjalan lamban menjelang akhir tahun anggaran. Salah satu proyek yang menjadi sorotan dewan yaitu perbaikan drainase dan trotoar di kawasan Jalan Ahmad Yani. Proyek itu hingga awal Nopember masih menunjukkan progres minim.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono Sastro Prawiro mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam melihat proyek publik yang berjalan lambat. Ia menilai, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sebagai pelaksana teknis harus segera mendorong kontraktor mempercepat pekerjaan agar seluruh proyek selesai tepat waktu.
“Kalau proyek-proyek ini ada yang progresnya lambat, tentu akan kita ingatkan lagi pemerintah kota melalui dinas PU. Waktu yang tersisa satu bulan setengah ini harus dikejar, tapi dengan kualitas yang sesuai spesifikasi. Jangan asal-asalan,” ujarnya, Senin (03/10).
Budiono menilai, proyek infrastruktur memiliki dampak langsung terhadap kenyamanan warga. Karena itu, keterlambatan penyelesaian tidak hanya menunda manfaat bagi masyarakat. Tetapi juga berpotensi menghambat penyerapan anggaran daerah. Maka perlu koordinasi antara pemerintah dan kontraktor untuk membahas kondisi di lapangan.
Ia menegaskan DPRD melalui Komisi III akan terus mengawal pelaksanaan proyek agar setiap pekerjaan sesuai jadwal, spesifikasi dan hasil. Khususnya terkait batas waktu pengerjaan yang tinggal satu setengah bulan. Agar dampaknya bisa segera dirasakan masyarakat sebelum akhir tahun.
“Kami di DPRD berkomitmen memastikan setiap rupiah yang digunakan memberikan manfaat. Jadi, kami akan turun langsung ke lapangan untuk melihat progresnya. Memang laporan lapangan sebut itu masih lambat,” jelasnya.
Menurut Budiono percepatan proyek tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan mutu. Ia mengingatkan kontraktor agar tetap mematuhi spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Karena kualitas pekerjaan yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan. Untuk itu, dirinya meminta Dinas PU aktif berkoordinasi dengan kontraktor dalam mengantisipasi faktor teknis. Salah satunya soal cuaca yang kerap menjadi alasan keterlambatan.
“Kami memahami ada kendala teknis di lapangan, tapi itu harus segera diatasi. Jangan sampai karena kurang koordinasi pekerjaan jadi molor. Kami lihat progres di Jalan Ahmad Yani ini yang belum menunjukkan perkembangan signifikan,” tambahnya. (SAN)
















Discussion about this post