Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menyoroti masuknya produk luar daerah yang membanjiri pasar lokal dengan harga murah. Fenomena ini jelas akan menekan daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Balikpapan yang masih kesulitan memperoleh bahan baku dengan harga terjangkau.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto mengatakan produk dari luar daerah dapat dijual lebih murah karena pelaku usahanya mendapat kemudahan. Terutama dari sisi akses bahan baku yang membuat mereka bisa produksi massal. Sementara UMKM lokal masih berjuang dengan biaya tinggi di sisi logistik dan pengadaan.
“Mereka yang dari luar produksinya bisa massal. Lalu bahan bakunya saja murah. Otomatis harga jual bisa mengalahkan produk lokal. Beda sekali sama kondisi UMKM lokal. Ini memang tantangan besar bagi UMKM kita,” ujarnya, Selasa (04/11).
Suwanto menjelaskan, perbedaan struktur biaya ini membuat pelaku UMKM lokal sulit bersaing di pasar terbuka. Apalagi produk luar kini semakin mudah masuk melalui sistem distribusi modern dan penjualan daring. Tanpa kebijakan yang berpihak dari pemerintah, UMKM lokal berpotensi tersingkir dari pasar sendiri.
“Kita harus melindungi pelaku usaha daerah. Kalau tidak, mereka akan kalah sebelum bertanding. Pemerintah harus hadir mencarikan solusi agar UMKM kita bisa bersaing sehat. Utamanya soal bahan baku,” jelasnya.
Suwanto menilai pemerintah daerah dapat berperan strategis melalui tiga hal. Yakni kebijakan subsidi bahan baku, kemitraan dengan BUMD atau pembentukan sentra logistik bersama bagi pelaku UMKM. Langkah ini diyakini dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha lokal.
“Pemerintah bisa bantu lewat kerja sama dengan perusahaan besar atau BUMD untuk menjamin ketersediaan bahan baku. Nanti UMKM bisa mendapatkan harga ekonomis dari situ. Jadi UMKM tidak beli dengan harga tinggi,” tuturnya.
Selain itu, Suwanto juga mendorong pemerintah kota untuk memperkuat jaringan rantai pasok antara pelaku usaha kecil dengan produsen bahan mentah di sekitar Kalimantan Timur. Dengan begitu, UMKM Balikpapan tidak selalu bergantung pada pasokan dari luar daerah yang lebih mahal.
“Kalau bahan baku bisa kita dapatkan dari sekitar wilayah sendiri, tentu lebih efisien. Ini soal strategi ekonomi lokal yang harus dipikirkan bersama,” tambahnya. (ANE)
















Discussion about this post