Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan menginginkan solusi krisis air bersih tidak cukup hanya dengan menambah sumber air baku. Persoalan utama, menurut dewan, justru terletak pada tingginya tingkat kebocoran air di jaringan distribus yang menghambat efisiensi penyaluran air ke pelanggan. Pemerintah seharusnya memperbaiki jaringan distribusi agar air bersih tersalurkan secara efisien ke seluruh pelanggan.
Anggota DPRD Kota Balikpapan, Japar Sidik mengatakan kebocoran air yang terjadi di pipa distribusi telah menyebabkan hilangnya sebagian besar hasil produksi air bersih dari instalasi pengolahan. Kondisi ini, kata dia, membuat banyak pelanggan masih mengalami keterbatasan pasokan meski kapasitas air baku sudah ditingkatkan.
“Percuma kita punya sumber air baru kalau distribusinya masih bocor. Jadi, perbaikan jaringan pipa dan sistem distribusi harus menjadi prioritas bersamaan dengan upaya peningkatan kapasitas waduk,” ujarnya, Ahad (19/10).
Japar mengatakan efisiensi distribusi air menjadi kunci utama dalam penyediaan layanan air bersih yang merata dan berkelanjutan. Banyak kawasan di Balikpapan masih kesulitan mendapatkan suplai air secara rutin. Bukan karena kekurangan sumber tapi akibat bocornya jaringan dan lemahnya sistem kontrol tekanan air.
“Banyak pelanggan di wilayah tertentu yang masih kesulitan air, padahal sumbernya cukup. Artinya, masalahnya ada di sistem distribusi yang belum efisien. Ini yang sering kita bahas dalam evaluasi kinerja dengan manajemen PTMB,” jelasnya.
Menurut Japar, kebocoran air tidak hanya menyebabkan kerugian secara teknis. Pihak PTMB sebagai operator distribusi air juga berdampak finansial. Setiap liter air yang bocor berarti kehilangan potensi pendapatan yang seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik. Maka pihak DPRD meminta ada upaya serius dalam mengatasi kebocoran air.
“Kebocoran air itu sama saja dengan kehilangan uang daerah. Karena itu, PTMB harus mempercepat program peremajaan pipa dan pengawasan di lapangan. Kan sering kita temukan air bocor di wilayah utara sana,” tuturnya lagi.
Di sisi lain, Japar juga mendorong agar Pemkot Balikpapan dan PDAM segera melakukan audit menyeluruh terhadap jaringan distribusi air. Termasuk memetakan titik-titik rawan kebocoran. Hasil audit tersebut harus menjadi dasar perencanaan untuk memperbaiki infrastruktur distribusi secara bertahap dan terukur. (SAN)
















Discussion about this post