Balikpapan, Borneoupdate.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menyuarakan kekhawatiran terkait rendahnya jumlah bantuan keuangan yang diterima oleh kota yang dikenal sebagai “kota minyak” ini. Dalam konteks APBD Kalimantan Timur yang mencapai Rp 76,6 triliun, alokasi untuk Balikpapan hanya sebesar Rp 198 miliar. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai keadilan dalam distribusi anggaran antar daerah.
“Kami merasa bahwa nilai bantuan keuangan untuk Balikpapan lebih rendah dibandingkan daerah lainnya. Ini tentu menjadi tanggung jawab pemerintah untuk meyakinkan provinsi agar meningkatkan bantuan tersebut,” ujar Ketua DPRD Balikpapan, Alwi al Qadri. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya peran Balikpapan, yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Alwi menekankan alokasi yang tidak memadai akan berdampak pada pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang sangat dibutuhkan daerah. “Balikpapan memiliki peran strategis sehingga seharusnya mendapatkan perhatian lebih dalam hal alokasi anggaran. Kami harus memastikan bahwa anggaran yang diterima dapat mencukupi kebutuhan,” jelasnya.
Kota Balikpapan, lanjut Alwi, memiliki 10 wakil rakyat di DPRD Kaltim. Seharusnya kondisi itu menjadi poin positif bagi Balikpapan. “Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk memperjuangkan anggaran yang lebih baik. Komunikasi yang efektif antara kepala daerah dan anggota DPRD Kaltim sangatlah penting,” tegasnya.
Alwi menunjukkan komitmennya untuk melakukan upaya komunikasi yang intensif dengan kepala daerah dan jajaran partai politik di DPRD Kaltim. “Kami tidak ingin melihat daerah lain seperti Penajam Paser Utara (PPU) memperoleh bantuan yang lebih besar. Kami akan berjuang untuk Balikpapan,” tuturnya lagi.
Dalam rangka mengevaluasi dan memperbaiki alokasi bantuan keuangan, Alwi mengajak semua pihak untuk bersinergi demi kemajuan kota Balikpapan. DPRD Balikpapan menilai sangat penting pengelolaan anggaran yang adil dan merata untuk setiap daerah, terutama bagi kota-kota yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. “Kita harus bersama-sama mengoptimalkan potensi yang ada agar anggaran yang diterima dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya. (Adv/SAN)
Discussion about this post