Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendukung program revitalisasi pasar tradisional di wilayahnya. Pasalnya pasar ini terbukti menjadi penyokong perekonomian setempat. Bahkan mampu bertahan pasca pandemi Covid-19.
Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman menilai revitalisasi pasar merupakan kebutuhan mendesak. Kondisi ini sebagai upaya perlindungan pemerintah terhadap pedagang tradisional. Apalagi pasar modern dan mini market bisa terus bermunculan seiring pertumbuhan jumlah penduduk di kota minyak.
“kita tentu menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada. Tapi revitalisasi pasar tradisional harus terus dilakukan. Kami memahami bahwa untuk mencapai tujuan ini, kami perlu melaksanakan program secara bertahap,” ujarnya, Sabtu (26/10).
Kegiatan perbaikan, lanjut Taufik, sudah dimulai dari Pasar Klandasan dan menunjukkan hasil cukup positif. Pihak DPRD mengingatkan pentingnya kenyamanan pengunjung sebagai prioritas utama. “Setelah dilakukan revitalisasi di Pasar Klandasan, saya merasakan sendiri betapa nyamannya berbelanja di pasar tersebut. Kami ingin pengalaman yang sama dirasakan oleh pengunjung di pasar lainnya,” tuturnya.
Untuk itu, menurut Taufik, Pasar Pandansari patut menjadi target berikutnya setelah revitalisasi di Pasar Klandasan selesai. Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan berbelanja tetapi juga menarik lebih banyak pengunjung ke pasar tradisional terbesar di Kota Balikpapan.
Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, tambahnya, juga perlu berperan aktif dalam mendukung program ini. Meski dengan anggaran yang terbatas, mereka akan bekerja sama dengan DPRD untuk memastikan setiap tahapan revitalisasi berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.
“Kami berusaha semaksimal mungkin agar pasar-pasar tradisional di Balikpapan dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Kita usahakan revitalisasi ini terjadi secara merata di semua pasar tradisional,” jelasnya.
Taufik berharap, revitalisasi pasar tradisional tidak hanya berfokus pada aspek fisik. Tetapi juga menciptakan atmosfer yang ramah bagi semua kalangan. Terutama ibu-ibu yang sering berbelanja kebutuhan sehari-hari. Hal itu tentu melalui sinergi DPRD dan Dinas Perdagangan. Sehingga mampu memunculkan pasar tradisional yang berkualitas, lebih menarik dan nyaman bagi masyarakat.
“Kan kota kita yang juga menikmatinya. Ini adalah langkah positif untuk mempromosikan budaya lokal dan ekonomi masyarakat setempat,” tambahnya. (Adv/SAN)
Discussion about this post