Balikpapan, Borneoupdate.com – Kecelakaan lalu lintas di tanjakan dalam Kota Balikpapan mengundang perhatian dari pihak dewan. Sejumlah anggota DPRD kota minyak menilai pemerintah setempat sudah saatnya memiliki fasilitas depo logistik. Pasalnya keberadaan depo biisa menjadi pusat bongkar muatan kendaraan berat yang mengirim barang ke Balikpapan.
“Kami mendorong agar pemerintah kota segera merealisasikan rencana pembahasan depo logistik. Kami ingin mencegah terulangnya kembali kejadian kecelakaan maut di kawasan Muara Rapak,” ujar anggota DPRD Balikpapan, Andi Arief Agung.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah mengajukan untuk rencana pembangunan depo logistik kepada pemerintah kota. Di mana usulan itu sebagai upaya pembatasan lalu lintas kendaraan berat masuk ke wilayah perkotaan. Adapun lokasinya berada di Kawasan Industri Kariangau (KIK) di kilometer 5.
“Jadi angkutan berat yang mengangkut logistik wajib berhenti di depo logistik. Dengan membuka depo logistik sehingga kendaraan besar yang masuk hanya sampai di situ. Kemudian dilansir dengan mobil yang lebih kecil,” tuturnya lagi.
Menurut Andi Arief Agung, Kota Balikpapan memang tidak banyak memiliki jalur alternatif untuk angkutan logistik. Apalagi kontur ruas jalan yang berupa tanjakan dan turunan. Sehingga armada logistik yang masuk otomatis bakal melintas di akses jalan yang tersedia. Seperti di tanjakan Muara Rapak dan MT Haryono yang sering terjadi kontainer mogok.
“Sebenarnya sudah ada proyeksi untuk membangun depo tersebut, DED sudah ada. Tinggal bagaimana prioritasnya. Hal ini merupakan salah satu solusi alternatif. Karena memang kita tidak punya alternatif jalan sebenarnya,” lanjutnya.
Andi Arief Agung menilai kebijakan pembatasan jam lintas kendaraan berukuran besar hanya merupakan solusi jangka pendek. Meski sudah memiliki payung hukum berupa peraturan walikota. Namun pemerintah setempat perlu membuat kebijakan yang lebih permanen. (FAD)
Discussion about this post