Balikpapan, Borneoupdate.com – Seiring dengan semakin dekatnya pemilu yang akan datang, tantangan yang dihadapi oleh pengawas pemilu di Balikpapan semakin kompleks. Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi al Qadri, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap praktik yang dapat merugikan proses demokrasi. Mulai politik uang dan pengrusakan alat peraga kampanye (APK).
Alwi mengatakan politik uang biasa dikenal dengan serangan fajar. Meski banyak terdengar adanya praktek itu tapi tidak ada laporan resmi dan pemeriksaan oleh pihak terkait. Kondisi ini tentu belum bisa masuk ke ranah hukum untuk memastikan adanya pelanggaran atau tidaknya.
“Di sini letak urgensi keberadaan pengawas harus disiplin dan proaktif. Tidak bisa hanya berfokus pada TPS. Tapi bagaimana menyikapi agar tidak ada pelanggaran yang terlewatkan. Ini sebagai bentuk menjaga marwah Pilkada,” ujarnya.
Untuk itu, Alwi meminta masyarakat berperan aktif melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi. Laporan itu harus beserta saksi dan bukti yang meyakinkan. Agar menjadi pembelajaran bagi pelaku yang merusak demokrasi. Termasuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pengawasan pemilu.
“Pengawas pemilu juga berfungsi sebagai mata dan telinga masyarakat. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan Pilkada lancar. Mulai proses hingga ke TPS dan setelahnya. Itu akan menentukan tingkat kepercayaan terhadap politik,” lanjutnya.
Menurut Alwi, pengawasan yang efektif bukan saja membantu mencegah pelanggaran. Tapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Dalam konteks ini, partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan. Setiap individu memiliki peran dalam menjaga integritas pemilu agar pelanggaran dapat diminimalisir.
“Hadirnya warga menggunakan suara secara sah itu bagus sekali. Khususnya ketika suara itu tidak terkait pemberian dari orang lain. Itu demokrasi yang beradab. Kalau memilih karena ada uangnya kan jadinya itu politik uang,” tuturnya lagi.
Alwi berharap semua pengawas pemilu di Balikpapan dapat menjalankan tugas dengan baik. Karena mereka sudah melalui persiapan lewat bimbingan dan pelatihan dari penyelenggara terkait. Apalagi mereka punya peran vital dalam menjaga kualitas pemilu dan memastikan suara rakyat benar-benar berharga. (Adv/SAN)
Discussion about this post