Kutai Kartanegara, Borneoupdate.com – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kutai Kartanegara menutup total Jembatan Sambera hingga 31 Desember 2023. Penutupan ini terkait proses rehabilitasi jembatan yang terletak di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak tersebut.
Kepala DPU Kukar, Restu Irawan mengatakan penutupan ini bertujuan untuk memastikan bahwa perbaikan berjalan dengan maksimal. Di mana kegiatan pengerjaan sudah berjalan sejak awal Juni 2023. Saat ini perbaikan telah memasuki tahap memperkuat struktur lantai jembatan dan melakukan semenisasi pada badan jalan.
Diketahui bahwa penutupan Jembatan Sambera untuk masyarakat akan berlangsung mulai 23 September hingga 31 Desember 2023. Selama masa penutupan, masyarakat harus menggunakan jalur alternatif melalui kilometer 08 dan kilometer 10 Pipeline milik Pertamina, yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi Jembatan Sambera.
Perlu diingat bahwa kendaraan besar akan dibatasi untuk melintas di jalur tersebut, dengan batasan berat maksimal sembilan ton. Kendaraan di atas berat tersebut tidak akan diizinkan menggunakan akses ini.
“Sebelumnya, kami telah mempersiapkan jalur pengalihan yang dimiliki oleh Pertamina di kilometer 08 dan kilometer 10 Pipeline Pertamina,” ujarnya, Rabu (04/10/2023).
Sementara itu, rehabilitasi Jembatan Sambera, yang juga berfungsi sebagai jalur alternatif menuju Bontang-Samarinda, akan memakan anggaran sebesar Rp 11 miliar. Jembatan ini memiliki lebar delapan meter dan panjang 60 meter, dan sekarang sedang diperkuat pada bagian struktur dasarnya menggunakan bahan Fiber Reinforced Polymer (FRP). Kemudian, serat karbon yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tarik pada balok, dengan harapan dapat meningkatkan kinerja balok hingga 30 persen.
Restu juga mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan masa pakai struktur bawah jembatan, Dinas PU telah menerapkan lapisan anti karat dan tahan lumut pada pondasi jembatan, mengingat adanya air asin yang mengalir di bawahnya.
Kerangka jembatan diperkuat dengan menggunakan baja Wide Flange. Lantai jembatan juga akan diganti dan diperkuat dengan menggunakan beton jenis K350, menggantikan jenis bondeck yang sebelumnya digunakan.
Restu menekankan pentingnya bijaksana dalam penggunaan jembatan ini dan mengajak masyarakat untuk saling menjaga. Kendaraan berat dengan beban 8 sampai 10 ton saja yang seharusnya melintas di atasnya, karena beban melebihi batas dapat berdampak negatif pada kondisi jembatan yang telah diperbaiki dengan anggaran besar.
“Kami saat ini masih berfokus pada menyelesaikan proses perbaikan. Selanjutnya, ada rencana untuk meningkatkan status jalan (Jembatan Sambera) menjadi jalan provinsi,” tandasnya. (*/Adv)
Discussion about this post