Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan kampung tematik berbasis keluarga. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui pembinaan berkelanjutan terhadap Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Nursyamsiarni, menegaskan bahwa pihaknya konsisten menjalankan program ini sebagai bentuk keberpihakan terhadap pembangunan keluarga dari tingkat paling dasar. Ia menyebutkan, keberadaan Kampung KB bukan sekadar simbol, tetapi harus menjadi lokomotif perubahan sosial di masyarakat.
“Kami ingin setiap keluarga memiliki ketahanan, baik secara fisik, ekonomi, maupun sosial. Kampung KB harus hadir sebagai motor penggerak kualitas hidup masyarakat,” tegas Nursyamsiarni saat mendampingi kegiatan pembinaan di salah satu kampung tematik, Jumat (20/06).
DP3AKB, lanjut Nursyamsiarni, akan terus memperkuat peran penyuluh KB di lapangan agar mampu menjangkau masyarakat secara langsung dan memberikan edukasi yang tepat. Ia menilai, penyuluh KB menjadi ujung tombak dalam menyampaikan program pemerintah sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga dan pembangunan berkelanjutan dari rumah tangga.
“Kami membekali para penyuluh dengan pelatihan rutin agar mereka semakin siap menjadi agen perubahan di tingkat akar rumput,” ujarnya.
Kampung KB sendiri hadir sebagai inisiatif nasional yang kini terus diperkuat secara lokal dengan pendekatan tematik. Di Balikpapan, kampung-kampung tersebut dirancang untuk menjawab persoalan spesifik yang dihadapi masyarakat setempat, mulai dari isu kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Melalui program ini, pemerintah kota tidak hanya mendorong peningkatan kualitas keluarga secara internal, tetapi juga membangun kesadaran kolektif di lingkungan sekitar. Warga diajak untuk terlibat aktif dalam kegiatan kampung, seperti pelatihan keterampilan, posyandu, kelas parenting, hingga kegiatan ekonomi produktif berbasis keluarga.
“Kampung KB bukan hanya tentang keluarga berencana, tapi mencakup seluruh aspek pembangunan manusia yang dimulai dari keluarga,” jelas Nursyamsiarni.
Ia berharap setiap kampung tematik mampu menunjukkan dampak nyata dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk itu, DP3AKB tidak akan berhenti di tahap peresmian semata, melainkan berkomitmen mendampingi setiap kampung agar mampu mandiri dan terus berkembang.
Dengan pembinaan intensif dan kolaborasi lintas sektor, Pemkot Balikpapan optimistis Kampung KB akan menjadi katalisator pembangunan berkelanjutan di wilayah urban. Inisiatif ini juga menjadi bukti nyata bahwa pembangunan keluarga bukan sekadar wacana, melainkan investasi masa depan yang dimulai hari ini. (Adv/SUS)
Discussion about this post