Kutai Kartanegara, Borneoupdate.com – Direktorat Pengembangan Destinasi II di bawah Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas laporan akhir masterplan Daya Tarik Wisata (DTW) Pulau Kumala, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dalam acara tersebut, hadir Direktur Pengembangan Destinasi II, Bambang Cahyo Murdoko, Pjs. Bupati Kutai Kartanegara Bambang Arwanto, serta sejumlah Kepala OPD Kukar dan tim penyusun masterplan dari Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P2PAR)-ITB. Perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Kaltim, serta berbagai asosiasi kepariwisataan seperti ASITA dan PHRI juga turut hadir.
Pjs. Bupati Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto, menekankan bahwa Pulau Kumala memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata unggulan serta pusat kegiatan ekonomi dan pelestarian budaya. “Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan masterplan yang terencana dengan baik dan melibatkan berbagai pihak,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Arwanto menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam pengembangan pariwisata yang tercantum dalam misi ke-3 RPJMD Kutai Kartanegara tahun 2021-2026.
Sementara Direktur Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bambang Cahyo Murdoko dalam sesi wawancara menyampaikan bahwa dibutuhkan suatu perencanaan yang bisa memberikan guideline terhadap pengembangan destinasi pariwisata.
“Melalui program dari Direktorat Pengembangan Destinasi II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, kita mencoba mendukung dan memfasilitasi untuk penyusunan masterplan atau rencana induk daya tarik wisata di Pulau Kumala Kabupaten Kukar,” jelasnya.
Dirinya menyampaikan bahwa Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mendukung Pemkab Kukar dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor pariwisata yang fisik maupun non fisik. Diharapkannya masterplan yang akan disusun tersebut dikonstruksi dengan sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kukar dan Pemerintah Provinsi Kaltim, serta Pemerintah Pusat. (*/ANA)
Discussion about this post