Samarinda, Borneoupdate.com – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menegaskan pentingnya penguatan perekonomian desa dengan mengoptimalkan potensi alam dan geografis setempat. Ia menilai, desa harus menjadi motor pembangunan berbasis kemandirian, bukan hanya bergantung pada bantuan pemerintah.
“Desa memiliki kekayaan luar biasa. Kalau masyarakat bisa melihat peluang dan memanfaatkannya, desa akan mandiri dan ekonomi warga ikut bergerak,” ujarnya saat meninjau rest area Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar, Sabtu (12/07).
Hasanuddin mencontohkan langkah warga Desa Prangat Baru yang mengubah jalur Samarinda – Bontang menjadi peluang usaha. Mereka membangun fasilitas rest area untuk memberi kenyamanan bagi pengguna jalan sekaligus membuka ruang usaha baru bagi warga desa.
“Ini contoh nyata bagaimana masyarakat bisa mandiri. Rest area ini tidak hanya membantu pengendara, tapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Ada kios, warung, dan lapangan kerja yang terbuka,” jelasnya.
Hasanuddin meminta program serupa bisa menjadi inspirasi desa lain di Kaltim. Dengan posisi geografis yang strategis, desa-desa di jalur lintas utama maupun kawasan wisata memiliki peluang besar mengembangkan ekonomi berbasis lokal. “Kalau semua desa punya inovasi seperti ini, saya yakin ketahanan ekonomi daerah makin kuat. Kita di DPRD akan terus mendukung,” ucapnya.
Menurut Hasanuddin, pemerintah tingkat desa bersama warga sudah menunjukkan pentingnya sinergi. Di mana mereka melakukan pembangunan rest area secara gotong royong. Hal itu bermula dari potensi ekonomi seiring tingginya arus kendaraan di jalur Samarinda – Bontang. Tentunya bisa menjadi peluang yang sayang dilewatkan.
“Kami senang semua sepakat untuk membangun rest area agar ada tempat singgah yang nyaman. Sekarang mereka bisa berjualan dan pengunjung bisa beristirahat dengan aman. Ini bentuk kemandirian desa yang kami banggakan,” tuturnya lagi.
Hasanuddin menambahkan langkah Desa Prangat Baru menjadi sinyal positif bagi penguatan ekonomi kerakyatan di Kaltim. Dirinya berharap, pola serupa bisa diterapkan di sektor lain seperti pertanian, perikanan, maupun pariwisata desa. Sehingga Kaltim diharapkan tidak hanya dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam. Tetapi juga sebagai provinsi yang membangun dari desa secara berkelanjutan.
“Kalau desa mandiri, pembangunan daerah akan lebih kokoh. Kita ingin masyarakat tidak hanya menunggu bantuan, tapi berani berinovasi,” pungkasnya. (Adv/ANA)
















Discussion about this post