Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi III DPRD Kota Balikpapan terus mendorong sinergi pemerintah dan provider penyedia layanan internet. Pasalnya keberadaan kabel internet di berbagai titik pemukiman terlihat mengurangi estetika kota. Karenanya pihak dewan meminta pemerintah kota segera menata ulang jaringan kabel udara yang semrawut di sejumlah ruas jalan.
Ketua Komisi III, Yusri mengatakan komunikasi antara pemerintah dan penyedia jasa internet menjadi kunci mewujudkan wajah kota yang rapi, hijau dan cerdas. Pihaknya menilai langkah ini sangat penting agar wajah kota terlihat lebih rapi dan sejalan dengan visi Balikpapan sebagai kota hijau dan cerdas (smart and green city).
Ia menyebut persoalan kabel udara yang menjuntai di tiang listrik dan melintang di jalan sudah lama menjadi keluhan warga. Bahkan kondisi tersebut tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan. Namun hingga kini belum ada penataan ulang dari pemerintah maupun pemilik kabel.
“Kita ingin Balikpapan tertata rapi. Semua bisa diatur jika ada komunikasi yang baik antara pemerintah kota dengan asosiasi penyedia dan pengguna jasa internet. Makanya kami ingin segera mulai ada komunikasi antara keduanya,” ujarnya, Kamis (16/10).
Yusri menjelaskan, permasalahan ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan pendekatan koordinatif. Pemerintah kota dapat berperan sebagai mediator antara provider dan pihak terkait lainnya. Seperti PLN atau pengelola utilitas lainnya agar proses penataan berjalan tanpa hambatan.
“Kalau pihak provider butuh bantuan atau fasilitasi, pemerintah bisa memediasi. Jangan sampai masing-masing jalan sendiri tanpa koordinasi. Karena dampaknya langsung terlihat pada tata kota,” jelasnya.
Yusri juga menilai, dengan posisi Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), kerapian infrastruktur publik menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Ia meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memperkuat pengawasan serta mempercepat rencana penataan jaringan kabel bawah tanah.
“Kalau mau disebut kota cerdas, infrastrukturnya juga harus cerdas. Kabel yang rapi, jalur utilitas yang tertata, itu bagian dari wajah kota modern. Kalau saat ini warga sering mengadu banyak kabel di dekat pemukiman yang bisa berbahaya,” tuturnya.
Selain aspek estetika, tambah Yusri, penataan kabel juga berdampak pada keamanan dan efisiensi jaringan. Ia berharap penyedia jasa internet dan telekomunikasi lebih proaktif berkoordinasi agar proyek penataan tidak saling tumpang tindih. (SAN)
















Discussion about this post