Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi III DPRD Kota Balikpapan mempertanyakan penyelesaian pembangunan bozem atau bendungan pengendali (bendali) di kawasan Perumahan Grand City. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPRD. Di mana Komisi III menekankan urgensi proyek tersebut sebagai langkah nyata dalam meminimalisir banjir yang makin sering melanda beberapa wilayah kota.
Wakil Ketua Komisi III, Halili Adi Negara mengatakan fokus pembahasan pada progres pembangunan bozem sangat krusial. Karena kawasan berkembang tersebut belum memiliki sistem pengendalian air. Untuk itu DPRD mengundang perwakilan PT Sinarmas Wisesa bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis. Mulai Dinas Pekerjaan Umum, Disperkim dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Kami ingin memastikan PT Sinarmas Wisesa berkomitmen penuh menyelesaikan pembangunan bozem tepat waktu. Ini bukan hanya tanggung jawab pengembang tapi menyangkut keselamatan warga dari risiko banjir,” ujarnya, Jumat (09/05).
Dalam rapat itu, lanjut Halili, Komisi III menyoroti lambatnya progres pengerjaan bozem yang sudah tertunda sejak beberapa waktu lalu. Pihaknya menyebut penundaan itu berdampak langsung pada kerentanan drainase kota. Khususnya saat curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir di kawasan pemukiman yang berdekatan.
“Kami tidak bisa menunggu sampai banjir makin parah. Tenggat waktu harus jelas dan wajib dipenuhi. Kalau perlu, kami akan kawal langsung pelaksanaan di lapangan. Pertemuan ini sudah berulang kali tapi belum juga terselesaikan,” lanjutnya.
Menurut Halili perwakilan PT Sinarmas Wisesa mengaku tengah menyusun ulang jadwal kerja dan menyiapkan alat berat tambahan untuk mempercepat proses. Namun, pihak Komisi III yang meminta solusi yang konkret. Khususnya dalam bentuk kesepakatan resmi dan rencana aksi yang bisa diawasi publik.
“Kami ingin mereka tunjukkan timeline kerja, bukan sekadar janji. Publik berhak tahu kapan bozem ini selesai. Komisi III sudah sering meninjau langsung ke lokasi. Tapi memang sampai kini belum ada kejelasan penyelesaian,” tuturnya lagi.
Halili menegaskan Komisi III berkomitmen penuh dalam pengawasan pembangunan infrastruktur lingkungan. Terutama dalam upaya melindungi warga Balikpapan dari ancaman banjir yang berulang. Apalagi proyek bozem termasuk dalam rencana tata kelola air jangka menengah. Sebagai bagian dari penanganan titik banjir di kota minyak. (SAN)
Discussion about this post