Balikpapan, Borneoupdate.com – Pengembangan perpustakaan di Kota Balikpapan mendapatkan perhatian dari Komisi IV DPRD Kota Balikpapan. Pihak wakil rakyat ini membuat kajian naskah akademik tentang penyelenggaraan perpustakaan. Tujuannya agar pengelolaan perpustakaan semakin profesional dan menarik minat pengunjung.
Wakil Ketua Komisi IV, Aminuddin mengatakan pihaknya melibatkan tim ahli dari Universitas Brawijaya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan dari organisasi masyarakat dan mahasiswa. Keberadaan mereka tentu akan memperkaya naskah akademik tentang manajemen perpustakaan di kota minyak. Khususnya dalam upaya mewujudkan pengelolaan dan layanan perpustakaan yang berkualitas.
“Kami ingin memperkuat pengelolaan perpustakaan di Kota Balikpapan. Khususnya dalam upaya menjadikannya sebagai pusat informasi dan edukasi yang lebih modern, inklusif, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya, Kamis (06/11).
Menurut Aminuddin, kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memperbaharui regulasi yang ada. Tetapi juga untuk mendorong literasi dan minat baca masyarakat. Apalagi perkembangan teknologi digital membawa tantangan tersendiri bagi pengelola perpusatakaan. Di mana keberadaan buku bacaan secara fisik semakin ditinggalkan.
“Melalui kajian ini, kami menginginkan akan terbentuk regulasi yang mampu meningkatkan wawasan masyarakat. Ini jadi bagian dari upaya menciptakan kota yang cerdas dan berwawasan luas. Kan kita bakal jadi penyangga IKN,” lanjutnya.
Hasil dari kajian ini, lanjut Aminuddin, bisa menjadi landasan bagi kebijakan pemerintah daerah dalam memajukan sektor perpustakaan. Termasuk menjadi sinyal positif bagi perkembangan sektor literasi di kota minyak. Mengingat cukup banyak daerah lain yang sudah memberi inspirasi dalam pengembangan layanan perpustakaan yang lebih baik.
“Makanya kami melibatkan tim dari Universitas Brawijaya. Kita sama tahu budaya literasi di Jawa Timur sudah sedemikian maju. Mereka juga sudah menjadi pusat pembelajaran dari daerah lain dalam literasi,” tuturnya lagi.
Aminuddin menambahkan dengan melibatkan berbagai pihak bisa memunculkan kolaborasi yang solid untuk membangun ekosistem literasi yang kuat. Karena itu dirinya meminta semua pihak bisa memberikan dukungan penuh. Agar perpustakaan bisa menjadi magnet bagi generasi pembelajar di kota minyak.
“Kami ingin perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang aktif dan inovatif bagi masyarakat,” tambahnya. (Adv/SAN)
Discussion about this post