Balikpapan, Borneoupdate.com – Palm Kernel Expeller (PKE) merupakan limbah hasil olahan minyak sawit yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena banyak digunakan sebagai pakan ternak di berbagai negara.
Karantina Pertanian Balikpapan melakukan pelepasan ekspor perdana 7.000 ton PKE senilai 22 miliar rupiah ke negeri ginseng, Korea Selatan pada Kamis (26/5). Pelepasan ekspor tersebut diinisiasi oleh PT KRN selaku eksportir.
M. Jaya Budiarsa, selaku manajer PT KRN menyampaikan, “Hari ini perdana kami ekspor PKE ke Korea Selatan, kedepan komoditas tersebut akan kami ekspor ke beberapa negara dan tidak menutup kemungkinan akan ada komoditas baru yang nantinya akan tembus pasar ekspor.”
“Kami dari Karantina Pertanian Balikpapan sangat mendukung ekspor komoditas PKE ini, karena sejalan dengan program Kementerian Pertanian yaitu Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor),” ujar Niken Pandan Sari selaku Subkoordinator Substansi Pengawasan dan Penindakan dalam sambutannya mewakili Kepala Karantina Pertanian Balikpapan.
Niken menambahkan, “Dalam hal ini kami, kami memastikan agar komoditas ini bisa diterima dengan baik di negara tujuan, bebas dari hama penyakit baik itu serangga maupun cendawan yang bisa terbawa dalam PKE ini dengan melakukan tindakan karantina berupa fumigasi untuk selanjutnya diterbitkan Phytosanitary Certificate.”
Acara ini dihadiri oleh pihak eksportir (PT KRN), Karantina Pertanian Balikpapan, KPPBC Tipe B Balikpapan, dan Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur.
Semoga ekspor perdana hari ini akan terus berlanjut sehingga dapat memajukan perekonomian provinsi Kalimantan Timur. (*/SAN)
















Discussion about this post