Samarinda, Borneoupdate.com — Pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, beban keluarga menjadi lebih besar dan kompleks. Sementara itu, pengeluaran keluarga bertambah sedangkan banyak kepala keluarga tidak bekerja lagi terkena di PHK.
Hal tersebut dikatakan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim , Zaina Yurda saat Seminar Peningkatan Kualitas Keluarga Tahun 2020, di Ruang Rapat Tepian I Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (15/12/2020).
“Apalagi anak sekolah harus belajar di rumah, sehingga rumah menjadi tempat berkumpul seluruh keluarga. Dengan demikian diperlukan peran perempuan atau ibu untuk membantu mencari jalan keluar dari masalah tersebut terutama untuk mengatasi kebutuhan sehari-hari,” ujar Zaina Yurda.
Kegiatan yang mengambil tema “Perjuangan Perempuan di Era Tatanan Baru (New Normal)” yang rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke 92 ini juga memaparkan data Sistem Informasi Online (Simfoni PPA) Tahun 2020.
Data ini mengungkap asus kekerasan di Kaltim sampai dengan bulan Agustus sebanyak 291 kasus. Angka perceraian pun meningkat, menurut data dari Pengadilan Agama Kaltim kasus cerai gugat sebanyak 1.058 kasus dan kasus cerai talak 358 kasus.
“Artinya bahwa perempuan lebih banyak yang menuntut cerai dari pada laki-laki dengan berbagai alasan, namun yang paling banyak alasannya adalah karena faktor ekonomi. Sehingga peran perempuan sebagai ibu rumah tangga dalam kondisi pandemi seperti ini dituntut untuk memiliki peran yang lebih besar dan mampu beradaptasi di berbagai situasi,” jelas Yurda.
Selain itu, lanjut Yurda, perempuan sebagai istri juga sebagai guru dan sebagai konselor bagi anak anak agar selalu memenuhi protokol kesehatan, ibu juga harus mempunyai kemampuan informasi teknologi tinggi untuk mendampingi anak anak belajar secara daring di rumah.
“Menyadari besarnya beban keluarga di masa pandemi ini, sehingga pentingnya memberikan wawasan kepada keluarga membagi peran dan fungsinya masing-masing agar tetap menjaga kesehatan dan kebersamaan,” ujarnya.
Kegiatan seminar ini diikuti 40 peserta dengan menghadirkan narasumber Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Fitri Maisyaroh dan Ketua LPK Atiqna Sm@rt Samarinda Silvi Vidiarti. (YA)
Discussion about this post